Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 30 Desember 2012

Salah satu cara mengatasi galau yang kronis

Rasa cemas dan gelisah karena suatu hal dapat mempengaruhi kegiatan Anda sehari-hari seperti mengganggu tidur. Segera atasi kecemasan agar tidak semakin buruk dan menyebabkan gangguan depresi.

Kecemasan dapat diredakan dengan mengambil obat penenang atau anti depressan, tetapi akan lebih baik jika Anda dapat mengatasinya dengan cara yang lebih alami untuk menghindari efek samping yang mungkin disebabkan karena konsumsi obat jangka panjang.

Berikut 6 cara yang dapat Anda lakukan untuk meredam kecemasan yang berlebihan, seperti dikutip dari besthealth, Minggu (30/12/2012) antara lain:

1. Mandi air hangat
Mandi air hangat adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menyenangkan dan menenangkan indra manusia. Untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak, tambahkan sedikit minyak lavender atau bunga lavender kering ke bak mandi dan berendamlah agar perasaan lebih tenang.

Bunga lavender telah digunakan selama 2.000 tahun sebagai obat untuk menenangkan saraf. Jika Anda tidak memiliki cukup waktu untuk mandi dan segera ingin mengatasi kecemasan, oleskan sedikit minyak lavender pada pelipis dan dahi, kemudian duduklah dengan tenang selama beberapa menit.

2. Mengatur napas
Kecemasan akan berangsur-angsur hilang hanya dengan mengatur pernapasan. Ambil napas dalam-dalam secara perlahan dalam posisi duduk, kemudian letakkan salah satu tangan di atas perut. Tariklah napas perlahan-lahan sehingga perut terasa mengembang di bawah tangan Anda, tetapi usahakan agar bahu Anda tidak naik.

Tahan napas selama empat atau lima detik, kemudian perlahan-lahan hembuskan. Ulangi teknik ini sampai Anda merasa lebih tenang.

3. Hindari minum minuman berkafein
Batasi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh atau minuman bersoda ketika Anda sedang dilanda kecemasan. Studi menunjukkan bahwa orang dengan gejala kecemasan mungkin lebih sensitif terhadap kafein dibanding orang lain.

4. Latihan aerobik
Latihan aerobik adalah pereda kecemasan yang terbaik. Cobalah untuk berjalan cepat selama 30 menit untuk memacu pelepasan endorfin, bahan kimia yang berfungsi mengatasi nyeri dan meningkatkan suasana hati.

5. Meditasi
Meditasi dapat dilakukan dengan cara khusuk berdoa, merawat bunga atau bahkan mengamati pergerakan ikan di akuarium. Hal tersebut termasuk dalam kegiatan meditasi yang perlu Anda lakukan selama 15 menit beberapa kali sehari untuk mengusir kecemasan yang berlebihan.

Dengan memfokuskan perhatian pada kegiatan tersebut, Anda akan terbebas dari pikiran-pikiran yang membuat cemas.

6. Mengonsumsi vitamin B
Jika Anda sering dilanda kecemasan, cobalah untuk mengonsumsi multivitamin B-kompleks setiap hari. Studi menunjukkan bahwa tubuh membutuhkan vitamin B6 untuk membuat serotonin, kekurangan hormon ini dapat berkontribusi menyebabkan kecemasan.


Jumat, 28 Desember 2012

Serangan terhadap smartphone

Berbagai vendor keamanan coba memprediksi tren keamanan cyber di tahun 2013. Nah, bagi Eset, ada 4 hal yang harus diwaspadai yaitu malware pada smartphone, Botnet, keamanan pada komputasi awan, dan kebocoran informasi.

Eset memprediksi akan ada peningkatan signifikan pada mobile malware dan varian-variannya, penyebaran malware lewat internet juga akan mengalami peningkatan.

Sementara itu botnet kembali akan bangkit, dan serangan juga akan mengarah ke komputasi awan yang akan mengakibatkan kebocoran informasi di komputasi awan.

Peningkatan signifikan terjadi pada mobile malware selama tahun 2012, sehingga dianggap sebagai yang paling 'seksi' untuk diserang. Dimana terpantau banyak program jahat yang dikembangkan khusus menyerang Android yang kita ketahui pasarnya sangat melonjak.

Lonjakkan tersebut juga memicu munculnya malware yang menjadikan perangkat tersebut sebagai target.

Juniper Research sebuah lembaga riset independen menyebutkan, pada tahun 2013 diperkirakan akses layanan perbankan yang dilakukan dari perangkat smartphone akan mencapai angka sekitar 530 juta user.

Angka tersebut meningkat hampir 50% dari angka tahun 2011 yang baru mencapai 300 juta user yang mengakses layanan perbankan dari smartphone.

Pada konteks inilah cepatnya pertumbuhan kedua layanan teknologi mendorong pertumbuhan program-program jahat pada Android selama periode tahun 2012.

Kondisi ini akan bertahan bahkan diperkirakan meningkat pada 2013 di samping itu kompleksitasnya juga akan makin meningkat seiring dengan meluasnya pasar Android dan kompatibilitas layanan jasa lain serta kemudahan akses dari smartphone.

Sementara itu hubungannya dengan jumlah varian maupun keluarga malware yang menyasar Android -- yaitu malicious codes yang memiliki varian berbeda --
peningkatannya tidak signifikan hanya 52 pada 2011 dan meningkat menjadi 56 pada 2012.

Merujuk pada peningkatan malware pada Android tersebut maka, tindak kejahatan yang dilakukan oleh malware juga akan berlanjut yaitu; pencurian informasi (spyware), penyebaran SMS message ke nomor-nomor bertarif premium, dan mengubah perangkat dan sistemnya menjadi zombies (botnet recruitment).

Perilaku dari sebagian besar keluarga-keluarga malware ini adalah membuat smartphone berlangganan ke nomor-nomor bertarif premium tanpa otorisasi dari pemilik smartphone tersebut.

Di sisi lain, terdapat juga ancaman yang mengubah smartphone menjadi 'zombie', yaitu akses perangkat smartphone diambil alih oleh tangan pelaku kejahatan dunia
maya, seperti menginstall malware, menginject malicious codes, mencuri data, memodifikasi parameter konfigurasi, dan lainnya.

Yang mengerikan adalah semuanya dilakukan oleh pelaku kejahatan secara remote!

Jumlah varian malware Android juga cenderung meningkat di 2012. Sebuah varian yang muncul merupakan versi modifikasi dari program jahat atau malware yang sudah ada sebelumnya, jadi bukan sama sekali baru.

Grafik di bawah ini menunjukkan 4 keluarga malware Android yang berkembang biak menjadi varian-varian yang muncul di 2011 dan 2012.




Kamis, 27 Desember 2012

5 Smartphone Terbaik di 2012





JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun 2012 menjadi tahun penting dalam persaingan industri ponsel pintar. Produsen perangkat mobile menggempur pasar dengan produk tercanggihnya, tak terkecuali di Indonesia.

KompasTekno sebagai kanal teknologi dari Kompas.com, telah memberitakan kehadiran beragam ponsel pintar di Indonesia sepanjang 2012. Semua merek, dan semua sistem operasi.

Dari pengamatan itu, kami merangkum 5 produk ponsel pintar terbaik tahun 2012 di Indonesia. Apa sajakah kelima ponsel pintar itu? Berikut daftarnya:

1. Samsung Galaxy S III



Samsung gencar mempromosikan Galaxy S III di Indonesia. Alhasil, kedatangannya pun disambut hangat oleh warga Indonesia.

KompasTekno memosisikan Galaxy S III sebagai ponsel pintar terbaik 2012 karena ia dibekali spesifikasi hardware yang mumpuni, kamera berkualitas, dan fitur yang kaya, meliputi S Voice, Smart Stay, S Beam, Direct Call, dan Cast AllShare.

Galaxy S III menjadi ponsel pintar terlaris di dunia. Menurut lembaga riset pasar Strategy Analytics, Samsung mengirimkan 18 juta Galaxy S III ke seluruh dunia pada kuartal III tahun 2012. Prestasi ini mengalahkan iPhone 4S yang berhasil mengapalkan 16,2 juta unit oleh Apple.

Samsung akan memberi update sistem operasi Galaxy S III menjadi Jelly Bean. Update ini termasuk paket Premium Suite, yang membuatnya bisa membuka dua aplikasi secara bersamaan dalam satu layar.

2. iPhone 5



Tiga operator besar di Indonesia (Telkomsel, Indosat, XL Axiata) ramai-ramai menjual Apple iPhone 5 pada 14 Desember lalu.

iPhone 5 hadir dengan perubahan signifikan pada desain. Layar didesain lebih luas sebesar 4 inci, dengan aspek rasio 16:9, yang membuatnya terlihat lebih panjang dari generasi sebelumnya. Ia juga didesain sangat tipis dan ringan. Ponsel pintar yang pantas dipuji dari sisi estetika.

Namun, iPhone 5 kurang bersahabat dari sisi harga. Versi termurahnya, yaitu 16GB, dijual seharga Rp 8 juta, dan yang versi 64GB sekitar Rp 10 juta. Mungkin ada sebagian dari Anda yang menganggap harga itu tak masuk akal.

3. HTC One X+



Produk reinkarnasi dari HTC One X. One X+ adalah ponsel pintar Android terkencang yang dirancang HTC pada 2012.

HTC memperbarui beberapa hardware pada One X+. Pembaruan pertama terletak pada prosesor. HTC One X+ masih menggunakan prosesor quad core yang sama dengan generasi sebelumnya, yaitu Tegra 3. Bedanya, One X+ menggunakan prosesor dengan kecepatan 1,7GHz, sedangkan HTC One X mengusung kecepatan 1.5GHz.

Kedua, pembaruan pada kapasitas baterai. One X+ dibekali kapasitas baterai 2.100mAh. Ini lebih besar dibandingkan One X yang hanya 1.800mAh.

Komponen terakhir yang diperbarui adalah memori internal, yang dalam hal ini HTC One X+ menyediakan kapasitas memori internal 64GB sehingga pengguna dapat menyimpan lebih banyak data.

4. Samsung Galaxy Note II



Samsung memadukan desain ponsel pintar dan tablet pada Galaxy Note II. Bagi mereka yang merasa tablet 7 inci masih terbilang besar, Galaxy Note II bisa menjadi alternatif pilihan karena layarnya didesain 5,55 inci.

Nilai lebih dari Galaxy Note II adalah pena stylus dan aplikasi S Note. Keduanya sangat berguna untuk Anda yang gemar "corat-coret", terutama desainer dan pekerja kreatif yang biasa bekerja dengan pena atau pensil.

5. Nokia Lumia 920



Ponsel pintar terbaik yang terakhir jatuh pada Nokia Lumia 920, yang bersistem operasi Windows Phone 8. Lumia 920 menawarkan kamera berkualitas.

Kamera utamanya memiliki resolusi 8MP yang didukung teknologi PureView. PureView menggunakan teknologi oversampling pixel, sebuah metode pengelompokan pixel-pixel kecil yang digabungkan untuk membentuk superpixel tunggal. Nokia mengklaim teknologi ini mampu menangkap gambar yang jauh lebih bersih walau berada di ruangan bercahaya rendah.

Ukuran file foto dari kamera berteknologi PureView tidaklah besar. Pihak Nokia menyatakan, teknologi PureView membuat ukuran file foto setara dengan 5MP. Jadi, tidak perlu khawatir foto-foto tersebut membuat penuh media penyimpanan.

Lumia 920 mengadopsi konsep desain unibody dengan beragam pilihan warna mulai dari hitam, putih, merah, hingga kuning terang.

Ia dibekali teknologi pengisian baterai tanpa perantara kabel (wireless). Untuk mengisi daya baterai Lumia, pengguna bisa meletakannya di perangkat aksesori khusus, seperti dock speaker dan bantal. Teknologi pengisian baterai nirkabel ini menggunakan metode induksi.


Senin, 24 Desember 2012

Sok jual mahal untuk mendapat pasangan yang berkualitas

Ketika mencari pasangan, mungkin teman-teman akan menyarankan agar Anda sok jual mahal untuk meningkatkan daya tarik Anda di mata calon pasangan. Namun ternyata baru-baru ini sebuah studi baru mengungkapkan bahwa sikap pura-pura tidak tertarik dengan calon pasangan potensial atau gebetan ini perlu dilakukan, apalagi jika Anda ingin hubungan yang serius.

Menurut studi yang sama, salah satu manfaat sikap jual mahal ini adalah Anda dapat menarik calon pasangan yang berkualitas tinggi dengan tingkat komitmen tertinggi untuk menjalin hubungan jangka panjang.

Peneliti menemukan kesimpulan itu setelah menggelar empat percobaan berbeda untuk menentukan bagaimana dan mengapa orang-orang suka bersikap jual mahal lalu kapan metode ini dianggap efektif untuk menarik pasangan.

Dalam satu percobaan, peneliti mengidentifikasi cara orang-orang bersikap jual mahal dan seberapa sering pria/wanita menggunakannya. Dari 58 strategi yang berhasil dicatat peneliti, sebanyak 500 responden mahasiswa Amerika menilai 'bersikap percaya diri' dan 'lebih memilih berbicara dengan orang lain di hadapan gebetan' sebagai dua metode yang paling sering mereka gunakan saat bersikap sok jual mahal.

Tapi ada sedikit perbedaan metode antara kedua jenis kelamin. Sebab ketika para wanita bersikap sok jual mahal, mereka lebih cenderung 'tidak menelepon', 'tak banyak bicara' dan 'sok sibuk', sedangkan pria lebih suka menggunakan tiga metode utama yaitu 'berpura-pura angkuh atau kasar', 'suka memuji atau mengucapkan hal-hal baik tapi tidak menelepon' dan 'memperlakukan orang lain dengan buruk'.

"Lagipula wanita memperoleh lebih banyak keuntungan saat bersikap seperti ini karena sok jual mahal memberi kesempatan kepada mereka untuk menguji calon pasangannya dan meningkatkan daya tarik mereka," terang peneliti Peter Jonason, PhD, asisten profesor psikologi dari University of Western Sydney, Australia.

"Belum lagi wanita memiliki nilai yang lebih tinggi dalam kancah pencarian pasangan biologis sehingga mereka bisa lebih sering bersikap jual mahal ketimbang pria. Pria yang jual mahal justru akan kehilangan peluangnya untuk memperoleh pasangan," lanjutnya.

Dalam percobaan kedua, 300 responden mahasiswa Amerika mengidentifikasikan dua alasan utama mengapa mereka sok jual mahal yaitu untuk meningkatkan permintaan (mendorong calon pasangan untuk lebih menginginkannya) dan menguji kemauan calon pasangan untuk berkomitmen (mempertahankan ketertarikan calon pasangan dan upayanya untuk mengejar mereka).

Studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Personality ini juga menemukan bahwa dalam hubungan yang dilandasi komitmen, wanita lebih memilih pria yang tingkat ketersediaannya (availability) sedang-sedang saja (tak terlalu mudah atau terlalu jual mahal). Sedangkan pria cenderung berpaling pada wanita yang tingkat ketersediannya rendah (sulit didapatkan).

Bahkan untuk urusan uang dan waktu yang dihabiskan calon pasangan potensial, 425 mahasiswa Amerika sepakat menilai bahwa makin kecil tingkat ketersediaan seseorang maka makin besar keinginan calon pasangannya untuk menginvestasikan waktu dan uang dengan si dia.

"Kendati begitu, jika Anda hanya berniat untuk menjalin hubungan jangka pendek saja, wanita takkan mendapatkan siapapun jika memilih bersikap sok jual mahal. Sebaliknya hal ini justru mempan jika dilakoni oleh pria," pungkas Jonason seperti dikutip dari nbcnews, Minggu (23/12/2012).


Kamis, 20 Desember 2012

Mengapa Aplikasi iOS Lebih Laku daripada Android?







KOMPAS.com — Soal jumlah uang yang masuk, toko aplikasi App Store milik Apple memang bukan tandingan kompetitornya dari kubu Android, Google Play. November lalu, sebuah studi App Annie yang dikutip oleh Wired mengungkapkan bahwa App Store memiliki pendapatan bulanan 300 persen lebih besar dibandingkan dengan Google Play.

Padahal, jumlah pengguna Android sudah jauh melebihi angka pemakai iOS, dengan penguasaan pasar 75 persen menurut data kuartal ketiga dari IDC. Akan tetapi, kenapa kesenjangan jumlah pendapatan itu masih belum berubah?

Jawabannya, menurut para developer aplikasi, tak lain terletak pada kontrol kualitas super ketat yang diterapkan Apple terhadap aplikasi-aplikasi yang beredar di App Store. Berkat mekanisme pengawasan Apple, konsumen bisa mendapatkan aplikasi yang terjaga kualitasnya dan karena itu dengan senang hati membelanjakan uang.

"App Store memiliki proporsi jumlah aplikasi berkualitas yang lebih tinggi sebagai hasil dari proses approval yang ketat itu," ujar Zak Tanjeloff dari DLP Mobile. "Itu berarti developer bisa meminta bayaran lebih untuk aplikasi mereka."

Tanjeloff yang mengembangkan beberapa macam aplikasi—mulai dari penerjemah bahasa hingga transportasi publik—mengatakan bahwa aplikasi buatan dia biasanya lebih banyak terjual di iOS ketimbang Google Play.

"Saya percaya bahwa hal itu disebabkan oleh toko App Store yang aman dan dipercaya konsumen. Terlebih lagi para pengguna memang sudah familiar dengan metode pembayaran App Store dari memakai iTunes selama bertahun-tahun," ujarnya.

Standar kualitas Apple yang tinggi juga disebut Tanjeloff berhasil meyakinkan konsumen bahwa aplikasi yang dijual di App Store memang aman dan tidak disusupi program mata-mata atau malware. "Sebaliknya, di toko aplikasi Android tak ada jaminan kualitas atau keamanan. Lalu ada banyak penipuan dan aplikasi-aplikasi yang memang kualitasnya tidak bagus."

Tak cocok untuk semua

Meskipun begitu, para developer berpendapat bahwa mekanisme yang diterapkan Apple di App Store kurang cocok untuk beberapa jenis aplikasi, salah satunya freemium yang bisa diperoleh gratis tetapi memiliki konten tambahan berbayar.

Joe Burger adalah pengembang aplikasi manajemen karyawan Labor Sync. Versi trial dari aplikasi freemium ini bisa dipakai secara gratis, tetapi pengguna harus membayar untuk bisa menggunakan fungsi penuhnya. Pada Android, hal tersebut sama sekali bukan masalah, tetapi Apple rupanya keberatan dengan model yang diterapkan Burger.

"Kami ditolak karena mencantumkan alamat situs web kami di dalam aplikasi, di mana kami menjalankan mode trial gratis aplikasi itu," ujarnya. "Kami juga ingin membuat mekanisme pembayaran kami sendiri dengan harga yang dinamis, tetapi Apple rupanya tidak setuju."

Agar aplikasinya bisa masuk App Store, Burger diharuskan menghapus hal-hal yang berkaitan dengan situs web-nya dari dalam aplikasi. Dia juga wajib menerapkan metode pembelian konten dalam Aplikasi dari Apple sehingga terpaksa menambahkan sejumlah kode programming lagi.

"Dengan Android, penjualan kami lebih komplit. Pengguna membeli aplikasi kami, mencoba versi trial, lalu sign-up dan membayar biaya langganan. Itu tak terjadi di App Strore," ujar Burger.

Hal lain yang menjadi momok developer yang menjual aplikasi di App Store adalah prosedur update yang memakan waktu lama. Monica Martino dan Greg Smith dari Privus Mobile mengatakan bahwa menerapkan update untuk aplikasi Android lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan update pada aplikasi iOS.

"Pada iOS, diperlukan waktu tiga bulan untuk mengerjakan update. Kemudian butuh waktu satu bulan lagi agar update tersebut bisa diperiksa oleh Apple, itu pun kalau tidak ditolak kemudian," keluh Martino. "Saat update tersebut akhirnya bisa keluar di App Store, jangka waktu yang sama bisa dipakai untuk meng-update sebuah aplikasi Android sebanyak tiga kali."

Ketatnya kontrol kualitas aplikasi yang diterapkan Apple bisa jadi mendorong pengembang aplikasi macam Martino dan Smith untuk berpindah ke Google Play. Bulan Oktober 2012, pendapatan toko aplikasi Android ini naik 17,9 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara pendapatan aplikasi iOS turun 0,7 persen dalam kurun waktu yang sama.

Google Play memang masih jauh di belakang App Store soal besarnya pendapatan yang dihasilkan aplikasi-aplikasi di dalamnya. Namun, apabila Apple tak melonggarkan kebijakan kontrol kualitas di App Store, bukan tak mungkin toko aplikasi Android saingannya itu bisa mengejar ketertinggalan.


Manusia pacarnya ponsel bahkan menjadi istri kedua

Dalam satu dekade terakhir, peranan ponsel bisa dibilang kian masuk terlalu dalam di setiap relung kehidupan manusia. Ponsel kini menjadi satu-satunya perangkat yang tak bisa lepas selama 24 jam penuh.

Dalam survei Time Mobility yang digelar Qualcomm bersama majalah Time, banyak ditemukan keunikan menarik yang memang tak bisa kita pungkiri faktanya. Hasil dari survei ini juga mengungkapkan bagaimana perangkat mobile telah mengubah dunia.

Dari aspek kehidupan, setiap orang di dunia selalu mengecek ponselnya minimal setiap 30 menit sekali. Tercatat juga bahwa 4 dari 5 orang di dunia selalu menggunakan ponselnya untuk texting. Baik itu untuk SMS, chatting, mengirimkan email, dan lainnya.

Kemudian, 44% responden lebih memilih untuk mendahulukan ponselnya ketimbang mengambil dompet dari sakunya. Lainnya, 7 dari 10 orang di dunia mengaku tetap membawa ponselnya dalam keadaan aktif ke ranjang saat hendak tidur.

Dari aspek bisnis, 9 dari 10 orang mengakui sangat terbantu dengan adanya ponsel. Indonesia bahkan menjadi negara yang paling tinggi ketergantungannya pada ponsel untuk urusan bisnis (74%). Sedangkan urutan keduanya adalah China (68%), Korsel (51%), Brasil (40%), dan AS (28%).

Nah, jika dilihat dari aspek keluarga, kehadiran ponsel justru diakui 2 dari 3 orang membuat mereka merasa jadi orangtua yang lebih baik. Sebab, 50% mengakui mereka bisa terhubung dengan keluarganya kapan pun dan di mana pun tanpa terhalang ruang dan waktu.

Ponsel di sejumlah negara juga telah dimanfaatkan untuk alat politik dan informasi tentang kepemerintahan. Tercatat, negara yang paling sering memanfaatkan ponsel sebagai medium komunikasi dengan warganya adalah China (62%), India (53%), AS (6%), dan Inggris (6%).

Survei ini mengambil sampel 5.000 responden dari berbagai usia dan tingkatan pendapatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, China, Korea Selatan, India, Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. Dari Indonesia sendiri respondennya 600 orang.

Bagaimana dengan Indonesia?

Dalam survei global Time Mobility ini, Indonesia juga menjadi negara yang mendapatkan perhatian khusus. Ponsel kini telah menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang.

Menurut Ben Siagian, Country Manager Qualcomm Indonesia, ponsel bukan lagi barang mewah. Mulai dari smartphone termahal puluhan juta rupiah hingga ponsel feature phone kelas bawah hingga Rp 100 ribu laku di pasaran.

"Bukan cuma orang kaya, tukang ojek dan tukang sayur di Indonesia juga sudah punya ponsel. Bahkan ada yang punya dua sekaligus. Ponsel telah banyak membantu bisnis mereka," ujarnya dalam diskusi santai dengan media di LeSeminyak, Pacific Place, Jakarta, Kamis (20/12/2012).

Dalam temuan Qualcomm, ponsel telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Disebutkan, 63% orang Indonesia percaya bahwa teknologi nirkabel mobile telah meningkatkan taraf hidup manusia.

93% masyarakat juga mengakui bahwa teknologi mobile wireless telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang efisien dalam menjalani bisnis. 91% masyarakat juga percaya, ponsel dengan koneksi nirkabel ini telah membantu mereka memperluas kesempatan kerja.

Kemudian, 9 dari 10 responden Indonesia juga mengatakan, ponsel seluler telah memainkan peranan penting dalam sektor pendidikan dan kesehatan di negeri ini. Dan uniknya, 62% anak-anak di Indonesia telah memiliki ponselnya sendiri.

"Saya tidak melihat ini ke arah negatif, kecuali anak-anak ini tidak terkontrol. Itu sebabnya butuh bimbingan dan pengawasan orang tua. Anak-anak memang cepat beradaptasi dengan ponsel, ini positif asalkan ada edukasi dan kedisiplinan," pungkasnya.


Jumat, 14 Desember 2012

E-Commerce Indonesia Terhalang "Mental"





JAKARTA, KOMPAS.com - Survei pengguna internet Indonesia yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada April-Juli 2012 antara lain menyinggung soal pandangan masyarakat soal e-commerce.

Dari hasil survei, ditemukan bahwa hanya 22,8 persen persen dari 2,000 responden penelitian pernah membeli barang secara online dalam 3 bulan terakhir. Menurut APJII, meski sudah menjadi kebiasaan di luar negeri sejak tahun 1990-an, belanja online masih relatif baru dan belum dikenal di Indonesia.

Kebiasaan masyarakat Tanah Air menyangkut soal ini masih sulit diubah. Hambatan utamanya, menurut hasil survei APJII, adalah ketakutan bakal ditipu (34,6 persen) disusul faktor "ketidak puasan" karena tidak bisa melihat barang yang dibeli secara langsung (21,5 persen).

"Tapi justru dari sini bisa disimpulkan bahwa pengguna internet kita tidak gagap teknologi karena yang tidak tahu soal mekanisme pembayaran ternyata jumlahnya hanya sedikit," ujar Kepala Departemen Pendaftaran Internet Nasional APJII Valens Riyadi dalam acara APJII Internet Outlook 2013 di Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Dalam hasil survei APJII, pengguna internet yang mengaku tidak berbelanja online karena tak tahu caranya memang hanya 6 persen. Alasan ini duduk di urutan ke enam dalam daftar hal-hal yang menghalangi pembelian barang secara online. "Artinya, sifat hambatan lebih kepada mental barrier, bukan ketidaktahuan teknis," papar Valens.

Survei APJII sendiri dilakukan di 42 kota di 31 propinsi di seluruh Indonesia antara April hingga Juli 2012 dengan jumlah responden 2.000. Soal demografi, mayoritas berasal dari kalangan pekerja disusul pelajar dan ibu rumah tangga dari kalangan status ekonomi sosial A-C.

Dari hasil survei, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2012 mencapai 63 juta orang. APJII memproyeksikan jumlah tersebut akan tumbuh menjadi 82 juta pada 2013, yang juga berarti potensi lebih besar untuk e-commerce.


Selasa, 11 Desember 2012

Sekali-kali tanpa Internet

Kita ini adalah sekumpulan manusia yang menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika disebut sebagai generasi netizen. Netizen dalam arti bahwa sejak lahir hingga mati bersentuhan dan memanfaatkan teknologi dan internet.

Betul memang. Dari lahir sampai mati generasi sekarang ini hidup seolah tanpa bisa meninggalkan teknologi dan internet. Sehari-hari kita akan bersentuhan dengan dua hal ini. Dari bangun tidur hingga tidur lagi. Baik ketika sedang makan maupun dalam toilet. 24 jam x 7 hari. Nonstop.

Tapi masih ingatkah Anda tentang hasil penelitian yang dipublikasikan Juni lalu oleh professor Sriram Chellappan dari Missouri University of Science and Technology berkolaborasi dengan software engineer Raghavendra Kotikalapudi tentang hubungan internet dan depresi?

Untuk menyegarkan ingatan, mereka menemukan bahwa orang yang menggunakan/memanfaatkan internet dengan frekuensi tinggi cenderung mengalami depresi dan kegelisahan lebih sering/lebih besar dibanding pengguna internet dengan frekuensi rendah.

Kategori pengguna internet frekuensi tinggi ini meliputi mereka yang sering mengecek email, chatting, bermain game maupun sharing file.

Dan tahukah Anda bahwa baru-baru ini Michigan State University juga mempublikasikan sebuah temuan yang kurang lebih sama? Hasil penelitian yang dikepalai oleh Mark Becker ini menyatakan bahwa penggunaan media seperti bermain game, membuka apps dan SMS-an secara bersamaan juga memiliki hubungan dengan depresi dan kegelisahan.

Untungnya, jika boleh dibilang sebuah keuntungan, mereka belum menemukan kejelasan antara apakah media multitasking yang menyebabkan depresi ataukah orang yang depresi lari dari masalahnya dengan multitasking ini.

Internet memang berlaku layaknya candu. Di satu sisi ia memberikan kesenangan dan kebahagiaan yang begitu manis untuk disesap. Ada dunia yang begitu luas dan kaya untuk dijelajahi.

Pemenuhan kepuasan –- apapun bentuknya -- juga semakin mudah dilakukan berkat internet. Namun, di sisi lain ia memberikan dampak yang tidak terlalu baik, jika tidak boleh dikata buruk.

Saya kira kita setuju bahwa semenjak kehadiran internet yang bisa diakses 24 jam sehari yang tak lepas dari peran gadget ini telah 'merenggut' waktu kita baik berharga maupun tidak. Seringkali kita justru asyik-masyuk dengan smartphone ketika sedang berada satu meja dengan teman atau kekasih.

Istilah nongkrong mengalami semacam pergeseran makna karena hal ini. Jika dulu nongkrong adalah berkumpul di satu tempat untuk membicarakan banyak hal dari penting hingga tak penting -- dan juga melakukan banyak hal. Sekarang nongkrong menjadi duduk di kursi masing-masing dalam satu meja (atau lebih) dan sibuk dengan gadgetnya.

Frekuensi obrolan menjadi berkurang dan jika pun ada, isinya juga seputar dunia internet. Orang bahkan menjadi abai akan sekitarnya. Hal ini juga sampai pada aktivitas di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Internet telah membuat banyak orang sibuk dengan 'dunianya sendiri'. Dunia maya ini telah menancapkan sihirnya sedemikian rupa sehingga tampak ada dunia yang lebih asyik untuk dijelajahi daripada dunia yang serba nyata dan bisa disentuh secara fisik ini.

Tidak ada yang salah dengan internet, tentu saja. Bukan salah internet pula ketika hal-hal negatif telah mengubah banyak sifat dan kebiasaan. Namun bisa jadi ini adalah saat yang tepat untuk menentukan dan mengaplikasikan waktu-waktu di mana kita perlu rehat berinternet. Bahasa kerennya, bijak menggunakan waktu berinternet.

Mengapa? Karena ibarat obat, dosis berlebih itu tidak bagus. Menggunakan internet dengan frekuensi tinggi ditambah multitasking media jelas bukan ide bagus. Mungkin juga ini akan menjadikan kita mampu mengatur waktu dengan lebih baik dan bijak.

Saya jadi ingat beberapa cerita tentang mereka yang mengambil time-off dari internet. Salah satunya adalah Adam Brault yang selama bulan November lalu off dari Twitter. Tidak ngetwit maupun melihat timeline Twitter.

Hasilnya? Ada kedamaian ketika pikirannya bisa bebas tanpa gangguan 'ini harus ditwitkan'. Ada kebahagiaan yang hadir akibat absennya notifikasi. Dan ada suka cita ketika pikirannya bisa fokus untuk berpikir.

Mau mencobanya?






Cara Mendeteksi Follower Palsu di Twitter

KOMPAS.com - Fenomena follower palsu di Twitter sudah bukan menjadi rahasia lagi. Konon, bahkan terdapat jasa "jual beli" follower untuk mereka yang berkepentingan.

Nah, untuk pengguna Twitter yang ingin mengetahui berapa banyak follower mereka yang "sungguhan", tidak aktif, atau palsu, sekarang perusahaan analisis media Socialbakers telah menyediakan jasa bernama Fakefollowers yang bisa membantu.

Cara penggunaannya mudah. Pemilik akun Twitter cukup mengunjungi situs Fakefollowers dan mengetikkan nama akun, lalu meng-klik tombol "check". Sebelum itu, pengguna bisa memilih apakah ingin mem-follow akun Socialbakers di Twitter atau tidak dengan mencentang kotak di bagian bawah.

Setelah memberi izin pada Fakefollowers untuk mengikuti akun pengguna, statistik follower akan ditampilkan. Di sini bisa terlihat berapa banyak yang palsu atau kosong, tidak aktif, atau "good" (benar-benar pengguna Twitter yang aktif).

Menurut Socialbakers, apabila seorang pengguna memiliki follower palsu sebanyak 20 persen atau kurang, maka akun pengguna itu bisa dikatakan bisa dipercaya dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Pengguna yang memiliki angka follower palsu antara 20-50 persen disarankan agar "berhati-hati". Tetapi persentase tersebut bisa saja meningkat sebagai akibat dari jumlah follower yang banyak.

Jika angka ini menembus 70 persen, besar kemungkinan akun tersebut telah menjadi korban cybercrime.

Bagaimana cara Socialbakers mengidentifikasi follower palsu? Ada beberapa kriteria, antara lain:

Perbandingan antara akun yang diikuti (following) dan mengikuti (follower) kurang dari 50:1
Tweet yang di-posting memuat kata-kata berbau spam seperti soal diet atau mendapat uang banyak dengan bekerja dari rumah
Posting tweet diulang-ulang lebih dari tiga kali
Lebih dari 90 persen posting tweet merupakan retweet
Lebih dari 90 persen tweet memuat tautan dan akun yang persangkutan memiliki perbandingan akun yang diikuti (following) dan mengikuti (follower) sebesar 7:1 atau lebih
Akun yang bersangkutan tak pernah mem-posting tweet
Pengguna bisa memakai jasa Fakefollowers sebanyak 10 kali dalam satu hari. Akun pengguna twitter yang diidentifikasi follower-nya pun bisa milik siapa saja. Artinya, pengguna bisa mengetahui hal-hal seperti berapa banyak follower palsu yang mem-follow selebriti favorit atau saingan bisnis.

Akun Twitter Socialbakers sendiri memiliki 23.000 follower. Hanya 4 persen di antaranya merupakan akun palsu atau tidak aktif. Ingin mencobanya? Kunjungi fitur FakeFollowers di situs SocialBaker.

Senin, 10 Desember 2012

4 penyebab jerawat

Ternyata kemunculan jerawat di wajah bukan hanya karena hormon dan makanan aja. Ada empat kebiasaan kita lainnya yang juga bisa jadi pemicunya.

1. Terlalu Sering Membersihkan Wajah

Siapa bilang makin sering dibersihkan, kulit wajah akan bebas jerawat? Belum tentu, gals. Makin sering kita membersihkan kulit wajah kita semakin kering dan menyebabkan kulit wajah kita jadi iritasi. Cukup bersihkan wajah secara rutin dua kali sehari, saat bangun serta sebelum tidur.

2. Sering telepon

Terlalu sering menempelkan hape atau gadget ke wajah bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat. Karena tanpa kita sadari hape adalah barang yang memiliki banyak kuman dan bakteri. Jadi, sebaiknya bersihkan permukaan hape dengan alkohol setiap seminggu sekali. Selain itu, kalau kita sudah menggunakan telpon lebih dari 15 menit, jangan lupa untuk membilas wajah dengan air, ya.

3. Alat Make-Up

Sudah merasa membeli make-up berbahan yang bersahabat dengan wajah, tapi masih teteeep aja jerawatan setiap habis mengenakannya? Mungkin bukan make-up pemicunya, tapi karena kuas atau brush yang kita kenakan saat dandan enggak bersih. Biar enggak jerawatan, bersihkan kuas atau brush make-up dengan air hangat sebelum dan sesudah digunakan. Agar bakteri dan kotoran yang menempel bisa terangkat.

4. Kurang Tidur

Kalau badan kita kurang istirahat, otomatis akan memicu stres. Saat stres, jumlah hormon cortisol naik sehingga memicu produksi minyak dan jerawat di wajah. Cortisol sendiri adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan berefek negatif terhadap metabolisme organ tubuh. Jadi mulai atur waktu tidur kamu agar bisa mendapatkan kulit segar yang sehat, ya.
Selain menghindari empat hal diatas, sebaiknya kita juga mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar biar tubuh dan wajah kita selalu sehat. Selamat mencoba!


Lebih Bahagia dengan Menjadi Pribadi "Terbuka"

KOMPAS.com – Banyak yang mengatakan mereka berkepribadian ekstrovert adalah orang yang lebih bahagia, dan hal tersebut dikuatkan oleh beberapa studi. Lantas bagaimana jika Anda memiliki kepribadian introvert kemudian ingin lebih bahagia? Anda tidak perlu mengubah kepribadian Anda menjadi ekstrovert, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar Anda lebih terbuka dan menjadi lebih bahagia.

1. Mulailah dari hal yang kecil

Kepribadian tidak dapat berubah dalam sekejap. Karenanya jangan langsung berpikiran untuk menjadi pribadi yang baru dalam waktu singkat. Lakukan dengan perlahan dengan berlatih menjadi pribadi ekstrovert selama 10 menit setiap hari dan berpikirlah lebih aktif dan tegas. Anda tidak perlu menjadi ekstrovert sepenuhnya, namun masukkanlah beberapa ciri kepribadian ekstrovert dalam sikap Anda sehari-hari.

2. Perbanyak bicara dengan orang

Beri orang pujian, beri komentar tentang cuaca atau apapun sesuai dengan opini Anda pada orang. Bicaralah lebih sering. Latihan berbicara ketika Anda sendiri juga dapat berguna.

3. Pertegas diri

Nyatakan opini Anda lebih sering, atau cobalah untuk meminta sesuatu daripada bersikap pasif. Tentukan dengan pasti film yang akan Anda tonton atau pilihlah sendiri restoran yang akan Anda kunjungi. Kadang-kadang bersikap tegas terasa sulit, karena sebagian dari Anda mungkin berpikir, “apakah pilihan saya salah?” atau “apakah ini yang terbaik untuk saya?” Namun teruslah latihan agar Anda dapat lebih tegas. Karena jika Anda dapat mengatasi itu, Anda akan merasa jauh lebih bahagia.

4. Beranilah untuk memilih keputusan yang agak “liar”

Bangkitkanlah jiwa petualangan yang Anda miliki, ini adalah kunci untuk menjadi lebih ekstrovert. Lakukan sesuatu yang dapat membangkitkan jiwa petualangan Anda dengan berjalan-jalan ke daerah baru, berenang, bernyanyi, dan lakukan sesuatu baru.

5. Cobalah lebih impulsif

Pribadi ekstrovert lebih cenderung impulsif daripada ragu-ragu. Maka perbanyaklah melakukan kegiatan daripada hanya menonton televisi di rumah. Namun bukan berarti Anda harus melakukan kegiatan yang berisiko tinggi yang tidak semestinya atau berbahaya. Cukuplah untuk menjadi lebih aktif dengan berbagai kegiatan.

6. Beri perhatian lebih untuk hal-hal di sekeliling Anda

Perhatikan hal-hal yang cenderung baik agar Anda lebih bahagia. Namun juga jangan sepelekan hal-hal buruk. Namun lihatlah semuanya dengan pikiran yang positif. Meki hal buruk sekalipun, ada sesuatu baik yang dapat diambil.





Jumat, 07 Desember 2012

Lomba Senjata Nuklir Muncul Lagi

MOSKWA, KOMPAS.com — Mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, dikenal sebagai tokoh yang mengakhiri Perang Dingin sekaligus juga mengakhiri lomba senjata nuklir, antara blok negara-negara Barat yang dimotori Amerika Serikat dan Blok Timur yang dimotori bekas Uni Soviet. Gorbachev kemarin menegaskan, dunia kini memasuki lomba senjata nuklir baru.

Gorbachev kepada Moscow Times di Moskwa, Rusia, sebagaimana dikutip kantor berita AP hari Jumat (7/12/2012), melaporkan, upaya untuk mengurangi lomba senjata nuklir semakin melambat, sementara kekuatan nuklir baru bermunculan, seperti Korea Utara.

"Kita mulai melupakan tujuan sebuah dunia yang bebas senjata nuklir," ujar Gorbachev.

Gorbachev diwawancarai berkaitan dengan peringatan 25 tahun Pakta Kekuatan Nuklir Jarak Menengah, yang dia tandatangani bersama Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan. Pakta ini secara luas diwarnai dengan mulai berakhirnya Perang Dingin yang sudah ada sejak tahun 1945.

Pakta Pengurangan Senjata Nuklir yang pertama dilakukan setelah runtuhnya Uni Soviet tahun 1991. Namun, pakta baru soal pengurangan senjata nuklir ini tak pernah ditandatangani sampai tahun 2010.

Rabu, 05 Desember 2012

TI: Somalia, Korut dan Afganistan Negara Terkorup

LONDON, KOMPAS.com - Somalia, Korea Utara, dan Afghanistan merupakan tiga negara dengan tingkat korupsi paling buruk berdasarkan layanan publik di negara tersebut.

Lembaga pegiat antikorupsi global, Transparency International, memberikan masing-masing delapan angka untuk ketiganya dalam daftar peringat korupsi di 174 negara untuk tahun 2012.

Dalam pernyataannya saat mengeluarkan daftar terbaru, Transparency International mengatakan tiga negara tersebut masih menghadapi lemahnya pertanggungjawaban pemimpin.

Sementara itu tiga negara memiliki tingkat korupsi paling rendah, yaitu Denmark, Finlandia, dan Denmark dengan perolehan 90 angka.

Di Uni Eropa, Yunani -yang sedang menghadapi krisis keuangan- merupakan negara yang paling korup dibandingkan 27 negara anggota lainnya. Untuk tahun 2012, Yunani berada di peringkat 94 untuk tahun ini, turun dari peringkat 80 pada tahun 2011.

Negara Eropa lain yang sedang dilanda krisis keuangan, Italia, turun ke posisi 72 dari sementara sebelumnya tiga tingkat lebih baik.

Indonesia di Peringkat 118

Dari total 174 negara, dua pertiga diantaranya mendapat angka di bawah 50 namun tidak satupun negara yang mendapat angka 100, yang mencerminkan bebas korupsi.

"Para pemerintah perlu mengintegrasikan tindakan antikorupsi ke dalam semua pengambilan keputusan umum," tutur Huguette Labelle, Ketua Transparency International, TI, yang didirikan tahun 1993 sebagai upaya untuk memberantas korupsi global.

"Prioritasnya termasuk peraturan yang lebih baik dalam lobi dan pendanaan politik, serta membuat anggaran umum dan kontrak lebih transparan maupun membuat lembaga-lembaga umum lebih bisa diminta pertanggungjawabannya oleh masyrakat," tambahnya.

Transparency International yakin ada korelasi yang kuat anara kemiskinan, konflik, dan tingkat korupsi.

Dalam daftar yang diumumkan tahun 2012 ini, Indonesia berada pada peringkat 118 dengan 32 angka, jauh di bawah Singapura yang berada di peringkat lima, Brunei di posisi 46, Malaysia di peringkat 54, dan Thailand di posisi 88.

Berdasarkan daftar peringkat terbaru ini, maka bisa dikatakan korupsi di layanan publik Indonesia lebih buruk tahun ini karena sebelumnya Indonesia berada pada peringkat 100.

Tahun ini Filipina berada di atas Indonesia pada posisi 105 sedangkan Vietnam, Kamboja, Laos, dan Burma lebih korup dari Indonesia. Burma yang sedang dalam proses reformasi politik beradad di peringkat 172 dengan angka 15.

Senin, 03 Desember 2012

Mengenal Lebih Jauh Dinas Rahasia Amerika

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika bepergian ke mana-mana, kadang-kadang naik pesawat terbang kepresidenan Air Force One, kadang-kadang melawat ke kota-kota dengan mengendarai bus hitam bernama Ground Force One, dan sering keliling kota Washington dengan mobil besar yang disebut "The Beast".

Namun, Presiden tidak pernah pergi ke mana pun sendirian. Presiden mempunyai pengawal khusus yang selalu mendampinginya, bahkan di tempat tinggalnya di Gedung Putih. Pengawal-pengawal ini adalah anggota Secret Service atau Dinas Rahasia Amerika.

Secret Service melindungi para pemimpin Amerika dan keluarga mereka sejak tahun 1901. Akan tetapi, badan ini dibentuk hampir 40 tahun sebelumnya sebagai bagian dari Departemen Keuangan. Awalnya, keberadaan mereka untuk menyelidiki dan mencegah kejahatan di bidang keuangan di Amerika, terutama dalam penggunaan uang palsu.

Namun, tahun 1901, setelah Presiden William McKinley terbunuh, Kongres Amerika memperluas tugas Secret Service, mencakup melindungi Presiden.

Para petugas Dinas Rahasia Amerika mempunyai banyak cara untuk melindungi presiden. Mereka, misalnya, memeriksa makanan presiden agar jangan sampai keracunan, membuat rencana penjagaan keamanan yang terinci sebelum presiden tampil di depan umum. Mereka juga meneliti dan menjaga keamanan tempat-tempat yang akan dikunjungi presiden. Agen-agen rahasia itu bahkan menentukan bagaimana presiden pergi ke tempat yang akan dikunjungi untuk memastikan tempat itu aman.

Para petugas rahasia itu bekerja sama erat dengan para pakar di bagian-bagian lain pemerintahan, seperti militer, untuk menjamin keselamatan presiden.

Badan rahasia tersebut juga melindungi dan menjaga keselamatan wakil presiden dan keluarganya. Perlindungan Dinas Rahasia juga diperlukan bagi semua calon utama presiden dan wakil presiden, mulai tiga bulan sebelum pemilu.

Undang-Undang Federal juga mewajibkan semua mantan presiden dan keluarganya mendapat perlindungan, kecuali kalau mereka menolaknya.

Secret Service juga melindungi dan menjaga para pemimpin negara lain pada waktu mereka berkunjung ke Amerika. Presiden Amerika juga bisa memerintahkan Secret Service melindungi orang-orang lain.

Secret Service menjadi bagian dari Departement of Homeland Security atau Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika, setelah badan itu dibentuk tahun 2002.

Lebih dari 6.000 orang bekerja untuk Secret Service, yang memiliki sekitar 150 kantor di Amerika dan di seluruh dunia.

Lebih dari 1.000 petugas menjaga keamanan di Gedung Putih Amerika, kediaman resmi presiden, selain juga rumah tempat tinggal wakil presiden, serta gedung-gedung lain.