Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 31 Oktober 2013

Tips menghadapi tekanan kerja


Merasa ingin keluar dari pekerjaan sekarang dan mencari pekerjaan baru? Jangan langsung memutuskan! 
Sebaiknya Anda pastikan terlebih dahulu apakah Anda benar-benar tidak cocok berada di kantor yang
 sekarang.
Caranya dengan melihat tanda-tanda berikut ini!
1. Suasana hati di pagi hari mencerminkan passion Anda yang sesungguhnya. Jadi, Anda harus
 mempertanyakan kembali passion Anda ketika merasa tak bersemangat setiap kali bangun tidur.
 Apalagi ketika ingat Anda harus pergi bekerja. Bila tidak, Anda akan bekerja bak robot dan
 menghadapi hari demi hari dengan muram.
2. Apakah Anda harus ikut terperosok saat perusahaan Anda berada di ujung tanduk? Jawabannya,
 tentu saja tidak. Selamatkan diri Anda terlebih dahulu, apalagi jika Anda memiliki keluarga yang 
bergantung penuh pada Anda.
3. Konflik yang meruncing dan tak bisa ditengahi lagi sehingga berdamai dengan rekan kerja atau
 atasan sudah tak mungkin lagi.
4. Anda terus-menerus berlaku negatif dan tak bahagia di tempat kerja. Bahkan ketika Anda sedang memikirkan
 pekerjaan, Anda bisa uringuringan. Sikap ini juga tertuang di lini masa media sosial Anda yang
 dipenuhi keluhan sekaligus mulai memengaruhi kondisi fisik dan memengaruhi hubungan dengan 
keluarga atau orang terdekat. Misalnya, Anda kerap meluapkan emosi negatif kepada mereka.
5. Seiring waktu, perusahaan pasti akan berubah. Nah, jika Anda merasa visi dan misi perusahaan tak
 sejalan dengan Anda, sebaiknya Anda mundur saja. Buat apa bekerja jika harus membohongi diri 
sendiri kan?
6. Meskipun pekerjaan Anda selalu tuntas, Anda tahu kualitasnya makin menurun. Lambat laun, 
produktivitas pun makin berkurang.
7. Saat Anda tak memiliki waktu untuk keluarga dan pribadi karena sebagian besar waktu habis 
untuk pekerjaan.
8. Sekeras apa pun usaha Anda dan sebagus apa pun prestasi Anda, perusahaan tidak pernah 
menghargai jerih payah Anda.
9. Hanya luasnya gunung dan lautan yang bisa menggambarkan betapa banyaknya pekerjaan Anda.
 Sayangnya, perusahaan tak kunjung menaikkan gaji Anda.
10. Sebrilian apa pun ide-ide Anda, semua hanya berlalu sembari ditiup angin di hadapan atasan dan
rekan kerja.
11. Anda merasa jenuh dan tak berkembang dalam pekerjaan saat ini.
12. Anda mengalami pelecehan secara fisik dan mental di kantor



Selasa, 29 Oktober 2013

Kebohongan manusia bulan

CALIFORNIA – Pendaratan ke Bulan oleh Pete Conrad dan Alan Bean dari Apollo 12 hingga kini masih menimbulkan pro dan kontra. Salah satu kontroversi yang paling terkenal adalah Teori Konspirasi yang mengatakan bahwa NASA telah menyesatkan publik perihal keberhasilan manusia mendarat di Bulan.

Mulai dari merusak barang bukti, termasuk foto, kaset telemetri, transmisi, sampel bebatuan, dan beberapa saksi kunci. Berikut ini terdapat lima dugaan kebohongan yang dilakukan oleh badan antariksa milik Amerika Serikat (AS), sebagaimana dikutip dari Techblog, Senin (28/10/2013):

Refleksi (bayangan) Objek Aneh

Sesaat setelah foto-foto pendaratan di Bulan dirilis, Teori Konspirasi pun merebak terkait dengan bayangan objek yang terpantul di salah satu helm astronom. Refleks itu terlihat seperti orang yang tengah menggantung tali atau kawat. Tak ayal, banyak pihak yang menuduh foto itu hanyalah setting-an perusahaan film.

Tidak Adanya Bintang
Salah satu perdebatan banyak pihak soal pendaratan di Bulan adalah tidak ada atau sedikitnya bintang-bintang di sekitar Bulan. Tidak ada awan di Bulan seharusnya membuat bintang cenderung terlihat secara terus-menerus dan lebih terang. Argumen panjang nan sengit berbuntut pada dugaan bahwa NASA tidak memetakan lokasi bintang dengan baik jika pendaratan itu hanyalah tipuan.

Banyak ‘Tambalan’ Gambar
Beberapa objek yang tertangkap dalam foto menyiratkan bahwa foto telah mendapat banyak ‘sentuhan’ alias editan.

Bendera yang Berkibar

Bendera Amerika yang dikibarkan oleh astronot menimbulkan berbagai pertanyaan, bagaimana bisa berkibar sedemikian rupa jika tidak ada angin di Bulan. Hal ini menunjukkan adanya efek editan untuk membuat bendera seakan berkibar.

Latar Belakang
Latar belakang yang menjadi lokasi diambilnya gambar menurut keterangan para astronom kala itu diambil secara terpisah dalam bentang jarak yang jauh. Tetapi, beberapa gambar menunjukkan bahwa gambar itu terlihat sama bahkan tidak sedikit yang tampak ‘tumpang tindih’ atau perpaduan.

Minggu, 27 Oktober 2013

Rahasia Korea Utara

Jika ingin menemui pria tampan, pergilah ke Korea Selatan (KS). Namun, jika ingin melihat wanita cantik maka pergilah ke Korea Utara (KU). Demikian pemeo yang pernah saya dengar di Peninsula Korea ini. Benar tidaknya, wallahualam!

Membicarakan kedua negara Korea memang tidak akan ada habisnya, mulai dari sisi kebudayaan, teknologi, semangat kerja, kelakuan, dan sebagainya.

Yang jelas, kedua negara tersebut kaya dengan warna. Lihat saja, pada saat pembukaan Olimpiade Seoul, KS, beberapa waktu yang lalu, maupun perayaan kemerdekaan di Pyongyang, KU, pasti busana yang dikenakan oleh rakyat kedua negara sangat menyolok, menarik penuh warna-warni, dan penuh semangat.

Kita juga tentu masih ingat bahwa beberapa waktu yang lalu, berbagai media membicarakan peluncuran roket KU, dan semua mengetahui bahwa pada akhirnya roket meledak dan gagal menempatkan satelit di antariksa. Banyak kecaman ditujukan kepada KU, sebelum maupun setelah peluncuran. Dan tampaknya, KU tetap ‘acuh tak acuh’ dan terus melanjutkan program satelitnya tanpa menghiraukan hiruk-pikuk negara lain yang memprotes.

Negara KU dikenal dengan nama Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK), dengan ibu kota Pyongyang. Namun, yang menjadi pertanyaan, mengapa bangsa itu harus ‘dimusuhi’ oleh banyak negara di dunia, terutama Negara Maju? Apakah karena sejarah kelam Perang Korea 1950-1953?

Beberapa waktu yang lalu, penulis mengunjungi KS dan baru kali ini sempat mengunjungi satu tempat bernama Im Jing Gak, yang merupakan ‘pintu masuk’ ke daerah DMZ, zona demiliterisasi yang merupakan perbatasan KS dan KU, di mana kita bisa melihat Kota Kaesong di wilayah KU.

Dari kejauhan, dengan teropong tentunya, suasana di daratan KU tampak damai dan terlihat beberapa pabrik aktif. Tampak cerobong asap di kejauhan dengan asap putihnya bergelombang ditiup. Tampak juga bendera KU yang berkibar di puncak tiang setinggi ±160 meter. Tidak sedikit warga KS yang juga jadi turis lokal melihat wilayah KU. Mungkin dalam hati mereka berkata, "Itu musuh abadi saya," atau mungkin membatin, "Wah… bagaimana kabar Si Fulan, Saudaraku?"

Tragis memang nasib saudara yang terpisah ini. Dari kejauhan, wilayah daratan KU tidak tampak aktivitas militer. Semua terlihat damai dan asri, mudah-mudahan. Namun, ada yang menyatakan bahwa yang tampak asri itu semua tipuan belaka; untuk menunjukkan, negara KU adalah negara makmur. Betul tidaknya, penulis sendiri belum menemukan jawaban.

Namun konon, di perbatasan Panmunjeon (ada yang menyebut Panmunjom) suasana berbeda 180 derajat; tegang, waspada, dan para tentara, baik dari pihak KS maupun KU, tidak ada yang tersenyum.

Kembali ke masalah peluncuran satelit, sebetulnya bagaimana kemampuan militer KU? Tentunya kalau suatu negara mampu meluncurkan satelit ke luar angkasa pasti mereka mampu juga untuk membuat peluru kendali. Biasanya negara yang ‘tertekan’ cenderung akan menerapkan falsafah ‘berdikari’ termasuk bidang militer dan persenjataan.

Tawaran Alih Teknologi

Pernah suatu ketika, sewaktu masih berdinas di salah satu BUMN, penulis kedatangan kawan dan memperkenalkan beberapa orang yang penulis pikir, berasal dari daratan China. Mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Mereka ingin bekerja sama membuat kapal bawah air yang bagi mereka, cocok untuk Indonesia. Sebab, lautan Indonesia sangat luas dan punya banyak pulau dan gugusan karang yang tersebar. Luar biasa. Orang luar justru paham, tetapi kita sendiri kadang-kadang lupa hingga orientasinya selalu daratan.

Mereka berjanji akan memberikan semua teknologi pembuatan kapal bawah air dengan didasari kerja sama. Tenyata, setelah penulis perhatikan, design kapal bawah air yang diusulkan tidak panjang. Kira-kira hanya 30 meter. Katanya sanggup menyelam selama 4–5 jam dengan awak kapal sebanyak ±9 orang, dan dipersenjatai. Penulis membayangkan, mungkin kapal ini sejenis kapal yang digunakan untuk menembak kapal KS beberapa waktu lalu.

Saya tanya, di mana keunggulannya, dan lewat penerjemah mereka menerangkan bahwa kapal bawah air jenis ini dapat ‘bersembunyi sambil menyelam’ dekat gugusan pulau kecil dan karang di sekitar selat yang strategis tanpa dapat dideteksi pihak musuh. Begitu ada musuh lewat maka bisa menembak. Kenapa tidak bisa dideteksi, karena sonar pihak musuh sulit membedakan antara pantulan kapal dengan pulau atau karang. Memang kapal bawah air jenis ini tidak bisa menyelam lama; tetap harus melakukan snorkeling.

Berbeda dengan kapal bawah air, konon ‘turunan kelas-209’ buatan galangan kapal Daewoo (KS) yang dibeli pemerintah Indonesia yang mampu menyelam lebih lama, namun tentu jangan dibandingkan dengan kapal bawah air ‘kelas 214’ buatan Jerman asli yang mampu menyelam 2 minggu nonstop.

Semakin lama kemampuan selamnya semakin sulit dideteksi musuh dari sisi coverage area detection. Kelas 214 tergolong kapal bawah air modern dan standar NATO. Saat ini ada beberapa negara yang mampu membuat kapal bawah air ‘kelas 214’ dengan lisensi Jerman, antara lain Yunani dan Turki.

Indonesia membutuhkan banyak kapal bawah air, tidak hanya sekadar 4 atau 5 tetapi puluhan. Strategi macam mana kapal bawah air yang akan dikembangkan serta diproduksi di dalam negeri menjadi satu keharusan. Tidak bisa kita selamanya menggantungkan diri kepada produk luar.

Penulis akhirnya tahu bahwa tamu tersebut dari Korea Utara. Meskipun demikian tawarannya cukup menarik karena ada transfer of technology gratis asal ada pesanan dan mereka janjikan bisa dibuat di galangan kapal nasional 100% mulai dari kapal pertama.

Mana ada tawaran yang berani seperti ini? Malah yang sering kita dengar, cara alih teknologi yang ditawarkan negara lain manakala Indonesia membeli produk teknologi tinggi, selain harus membayar mahal, prosesnya juga dipersulit.

Namun pembicaraan tentang kapal bawah air yang ditawarkan KU tidak berlanjut mengingat satu dan lain hal. Jadi rupanya meskipun ada hubungan diplomatik antara Indonesia dengan KU, tetap saja ada batasan-batasan bila menyangkut rencana kerja sama industri dan teknologi dengan KU.

Klaim sebagai Negara Nuklir

Belum lama ini, pemerintah KU memproklamasikan bahwa KU adalah negara nuklir. Rupanya KU sudah mampu membuat atau paling tidak berani menyatakan mampu membuat pembangkit listrik nuklir, bom nuklir, dan peluru kendali nuklir, selain kapal bawah air yang pernah ‘memakan korban’. Terbukti, KU baru saja melakukan percobaan nuklir bawah tanah yang diprediksi berkekuatan ±700 kiloton.

Penulis pikir, tidak semua negara mau memberikan teknologinya, apalagi secara gratis. untuk itu, seyogianya apabila ada negara yang mau menawarkan hal seperti itu mestinya kesempatan tersebut bisa dikaji, apalagi dengan negara yang sudah punya hubungan diplomatik.

Penulis pun juga yakin, teknologi propelant KU cukup maju. Kalau tidak, mana mungkin mereka bisa menembakkan peluru kendali jarak menengah sampai jarak jauh. Peluru kendali mereka kelas Taepodong diyakini mampu menjangkau sampai 4.300 km, dan dapat dimuati hulu ledak nuklir. Sementara roket buatan Lapan sendiri daya jangkaunya masih relatif terbatas.

Jadi mestinya kita tidak usah alergi terhadap produk KU, sepanjang mutunya bagus, harga bersaing, dan transfer teknologinya gratis. Patut dipertimbangkan.

Hal ini sudah dimulai dengan ditandatanganinya kerja sama antara Indonesia dengan KU dalam bidang komunikasi dan teknologi informasi baru-baru ini di Yogyakarta, meskipun realisasinya masih belum terlihat nyata.

Kembali kepada pertanyaan, mengapa KU dimusuhi oleh negara Barat, khususnya? Mungkin salah satunya, KU tidak mau menuruti apa kemauan mereka. KU tidak mau diatur karena merasa sebagai negara yang berdaulat. Biasanya, bangsa seperti ini punya sikap militansi yang hebat, dan apabila didukung tenaga manusia yang terampil dan terdidik, bukan tidak mungkin KU menjadi negara yang maju.

KU mungkin tidak sekaya Indonesia, namun pasti mereka punya keistimewaan yang dapat kita pelajari. Sejatinya KS dan KU itu saudara. Nah kalau KS saja sekarang sudah sangat maju maka KU yang sumber daya manusianya ‘sama’ atau paling tidak ‘mirip’ tentu juga punya keunggulan.

Saat ini, Kementerian Pertahanan sedang membicarakan program alih teknologi kapal bawah air ‘turunan kelas 209’ dengan pihak Daewoo, untuk nantinya bisa diproduksi di dalam negeri. Sampai seberapa jauh alih teknologi yang akan kita peroleh, tergantung dari seberapa gigih kita meminta apa yang menjadi kewajiban penjual terhadap pembeli sesuai kontrak yang telah ditandatangani. Dan tentu tergantung seberapa dalam content alih teknologi dalam kontrak tersebut.

Cepat atau lambat, KU akan diperhitungkan oleh negara mana pun, termasuk ASEAN sebagai mitra strategis, baik dalam hubungan bisnis maupun kerja sama teknologi. Contoh yang paling jelas adalah Myanmar, yang dari tadinya negara tertutup sekarang banyak negara ASEAN yang melakukan kerja sama, karena iklim keterbukaan dan suasana yang makin kondusif.

Jadi sekali lagi, jangan alergi menerima tawaran kerja sama KU, selama tawaran tersebut bermanfaat bagi kedua negara. Pasti ada yang menarik dari sekian macam tawaran.

Jika tidak percaya, silakan datang ke salah satu restoran di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan, di mana kita akan disambut ramah oleh para gadis cantik dengan pakaian tradisional warna warni. Restoran tersebut menyajikan masakan khas KU. Mengingat penulis belum dapat membedakan mana menu yang asli KS dan mana yang asli KU, jadi percaya saja waktu dibilang oleh pemilik restoran, yang jelas enak rasanya, dan boleh dicoba.


https://www.facebook.com/pages/Info-Militer-Dunia/358471770918874 

Perbedaan Penembak Jitu dengan Sniper

Seringkali kita mengartikan sniper dalam dunia militer adalah sebagai penembak jitu (sharp shooter), padahal keduanya adalah berbeda dalam tugasnya di medan perang (militer) maupun di dunia kepolisian. Dalam artikel ini akan kita bahas perbedaan antara sniper dan sharp shooter, baik dalam tugas utama, senjata, maupun pendukung lainnya.

Sniper, atau penembak runduk, adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih dan dilatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi (silent) dari jarak jauh dengan menggunakan senapan. Istilah ini muncul pada tahun 1770-an, pada prajurit-prajurit Kolonial Inggris di India, dari kata snipe, yaitu sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Mereka-mereka yang mahir memburu burung ini diberi julukan “sniper”.. Doktrin militer tentang sniper dalam posisinya pada unit militer, lokasi menembak, dan taktik adalah berbeda pada setiap negara. Secara umum, tujuan sniper dalam peperangan adalah mengurangi kemampuan tempur musuh dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti perwira atau komandan lapangan.

Dalam doktrin Amerika Serikat, Inggris, dan banyak negara lainnya, satu tim sniper berisi hanya dua orang. Dua orang ini mempunyai fungsi yang berbeda, satu sebagai penembak, dan satu orang lagi sebagai spotter yaitu penunjuk sasaran. Dalam prakteknya, spotter dan penembak biasa bergiliran menembak, agar mengurangi kelelahan pada mata dan keakuratan dalam membidik sasaran.

Misi atau tugas utama sniper dalam tugas militer adalah melakukan pengintaian dan pengamatan, anti-sniper, membunuh komandan musuh, memilih target sendiri secara oportunis atau terseleksi, atau bahkan tugas anti material (penghancuran peralatan militer). Untuk melakukan tugas ini, tim sniper memerlukan senapan berkaliber besar seperti BMG 0.50. Negara Amerika Serikat pada saat operasi militer di Iraq, tim sniper semakin banyak digunakan sebagai peran pendukung, yaitu untuk melindungi pergerakan infanteri, khususnya di daerah perkotaan yang sangat rawan terhadap hadangan bersenjata dan perang kota (city war), sehingga meminimalkan jatuhnya korban jiwa prajurit.

Dalam tugas kepolisian, biasanya menurunkan tim sniper dalam penanganan skenario penyanderaan. Mereka dilatih untuk menembak sebagai pilihan terakhir, hanya jika nyawa sandera terancam langsung. Sniper polisi biasanya beroperasi dalam jarak yang lebih dekat dari pada sniper militer. Biasanya di bawah 100 meter dan bahkan kadang kadang kurang dari 50 meter. Karena inilah sniper polisi lebih tepat disebut sebagai penembak jitu. Sniper polisi lebih terlatih menembak untuk melumpuhkan daripada membunuh, dikarenakan peran polisi sebagai pengayom masyarakat.

Dalam artikel di atas telah ditulis bahwa sniper harus dapat membunuh atau menghancurkan fasilitas militer secara diam-diam dan tidak terdeteksi oleh lawan dengan cara menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka.

Bidikan teleskopik harus mendapatkan perhatian khusus, karena lensa/teleskop dari alat bidik harus terbuka, tapi dalam keadaan terbuka akan dapat memantulkan cahaya matahari, dan ini bisa membeberkan posisi sniper. Solusi yang biasa digunakan adalah mencari tempat bersembunyi yang tidak terkena cahaya matahari langsung, atau dengan menutupi lensa dengan sesuatu yang tidak memantulkan cahaya, seperti sebuah kain tipis.

Sniper juga harus memperhatikan kamuflase tubuh mereka karena dapat terlihat musuh dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya. Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision. Satu peluru satu serdadu. Satu tarikan pelatuk senapan, satu nyawa lawan harus berpulang nama. Begitulah hukum wajib para sniper. Sekali bidik tak boleh ada buruan lolos. Tak ada kamus meleset, karena itu pertanda kegagalan. Tak gampang jadi sniper. Selain serdadu pilihan, para sniper harus punya kemampuan menembak diatas rata-rata penembak biasa, yakni piawai menghitung faktor jarak tembak, ukuran lokasi, kondisi alam atau bentuk pandangan. Oleh karena itu para sniper dilatih untuk punya keahlian dasar infantri, kemampuan survival pada kondisi alam yang sulit dan memiliki insting membunuh serta ketahanan dan sabar dalam membidik lawan. Untuk menjadi mesin pembunuh mumpuni, para sniper dibekali, peralatan unik sebagai perlengkapan tugasnya. Agar dalam melakukan kerjanya, sniper tidak terdeteksi lawan. Oleh karena itu sniper bisa dikatakan sebagai serdadu siluman, karena mempunyai kemampuan mengelabui lawan atau keahliannya berkamuflase. Tapi yang pasti, satu perlengkapan wajib para sniper adalah senapan runduk. Senapan ini merupakan ‘istri pertama’ para sniper untuk mencabut nyawa incarannya

Penembak jitu atau sharp shooter adalah istilah yang dipakai pada bidang militer yaitu seorang penembak jitu yang terlatih dan dilatih untuk menembak secara tepat dan akurat dengan menggunakan senapan tipe tertentu yang biasanya hamper sama dengan senapan serbu/tempur hanya sudah dimodifikasi dan ditambah beberapa peralatan pendukung. Beberapa doktrin militer memakai penembak jitu yang tergabung dalam infanteri tingkat regu.

Perbedaan penembak runduk dengan penembak jitu

Beberapa doktrin/fakta bisa membedakan antara penembak runduk (sniper) dengan penembak jitu (marksman, sharpshooter, atau designated marksman). Sniper terlatih sebagai ahli stealth dan kamuflase, sedangkan penembak jitu tidak. Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh. Sedangkan penembak jitu tidak memakai kamuflase, dan perannya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.

Penembak jitu umumnya memiliki jangkauan sampai 800 meter, sedangkan sniper bisa sampai 1500 meter atau lebih. Ini dikarenakan sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop. Senapan penembak jitu harus memiliki jangkauan yang lebih jauh dari senapan serbu (sekitar 500 meter), tapi tidak perlu sampai jangkauan tingkat senapan runduk (lebih dari 1000 meter). Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan. Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalyon dan tingkat kompi. Inilah sedikit gambaran perbedaan antara sniper dan sharp shooter (penembak jitu) yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet maupun artikel-artikel di majalah militer, semoga bermanfaat bagi para pembaca


ilustrasi
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=481495361949847&set=a.358473790918672.78772.358471770918874&type=1 

Sabtu, 26 Oktober 2013

Manfaat air putih, setelah bangun tidur

Selain menekan tombol alarm, begitu bangun di pagi hari, satu hal yang juga perlu Anda lakukan adalah minum air putih. Ini karena kebiasaan tersebut dapat secara signifikan mengubah hari Anda menjadi lebih baik. 

Nah, jika Anda sedang berniat menurunkan berat badan ataupun menjadikan tubuh lebih segar dan sehat, inilah empat alasan kenapa Anda perlu minum air putih begitu bangun tidur.

1. Menghidrasi sel

Setelah beristirahat semalaman penuh, lumrah saja jika dehidrasi datang saat bangun tidur. Karena itu, hidrasi menjadi hal yang penting dilakukan di pagi hari sehingga dapat meningkatkan laju produksi otot dan darah. 

"Umumnya kita tidur sekitar 6-8 jam setiap malam. Selama tidur tanpa terbangun selama itu, kita tidak minum, tentunya terjadi defisit air. Saat tidur pun tubuh terus bekerja memperbaiki sel dan terjadi pula penguapan," ujar pakar gizi klinik dr Samuel Oetoro, SpGK.

Kendati demikian, Samuel menyarankan untuk tidak minum terlalu banyak begitu bangun tidur, yaitu hanya sekitar 1-2 gelas saja. Menurutnya, jika terlalu banyak, volume darah akan meningkat dengan tajam dan membuat kerja jantung menjadi berat.

2. Detoks tubuh

Air, terutama air perasan lemon merupakan detoks alami. Minum air juga dapat membuang racun dan memurnikan tubuh. Tidak hanya membuat tubuh sehat, minum air juga membuat kulit lebih bersih dan segar. Selain itu, air juga mampu membersihkan usus besar sehingga memperbaiki penyerapan nutrisi. 

Air putih saja sebenarnya sudah baik untuk melakukan tugas detoksifikasi ini, namun manfaatnya akan semakin optimal jika diberi perasan lemon. Dalam buku "You Are What You Eat", dr Gillian McKeith menjelaskan, segelas air hangat dengan perasan lemon di pagi hari setelah bangun tidur membersihkan berbagai lendir tidak berguna dalam tubuh sehari sebelumnya. Sebaiknya, lakukan juga malam hari sebelum tidur.

3. Membantu mengurangi berat badan

Minum air begitu bangun tidur baik untuk sistem pencernaan. Inilah yang membuat cara ini efektif untuk mengurangi berat badan. Penelitian menunjukkan, minum air saat perut kosong di pagi hari dapat meningkatkan laju metabolisme sepanjang hari. Air juga membuat rasa kenyang sehingga dapat menunda lapar.

4. Mencegah sakit

Jika sering sakit, mungkin ini karena tubuh Anda kurang cairan. Air memegang peranan penting dalam menjaga sistem limfatik. Ketika sistem ini seimbang, tubuh dapat melawan infeksi dengan lebih baik.

Rabu, 23 Oktober 2013

Ketika seseorang mengatakan "I love you"

Anda mungkin tergoda untuk langsung menjawab "Aku juga cinta kamu". Tetapi bagaimana jika Anda tak punya perasaan yang sama, atau kata-kata "I love you too" terlalu membosankan? 

Berikut adalah beberapa respon yang bisa menjadi inspirasi untuk mengungkapkan perasaan Anda.

1. Bagus!
2. Saya juga!
3. Kebanyakan orang juga begitu
4. Aku tak menyalahkan kamu.
5. Lumayan juga
6. Berarti kita akan pacaran.
7. Saya juga cinta aku.
8. Manis sekali.
9. Hahahaha, kamu pasti bercanda kan?
10. Sudah saya kira
11. Terima kasih, aku harap juga punya perasaan sama.
12. Sebaiknya jangan.
13. Saya jadi tidak enak.
14. Saya tak akan terlalu memikirkannya.
15. Sepertinya lucu.
16. Oh, great, ini hanya bercanda kan.
17. Mengapa kamu tak bisa mengendalikan diri?
18. Okay, sampai jumpa.
19. Sebaiknya kamu buktikan saja.
20. Bagus untukmu.

Pernahkah Anda merespon ungkapan cinta dari teman atau kekasih dengan cara yang "aneh"? Coba bagikan pengalaman Anda di sini.


Hinalah Daku, Kau Kusayang


CIPTAAN Allah paling awal, Nur Muhammad (cahaya yang terpuji), yang kemudian membuat Allah berminat menciptakan jagat raya, salah satu episode tugasnya adalah berlaku menjadi Muhammad bin Abdullah. Di Mekah, selama 63 tahun, berpangkat Nabi dan menjabat sebagai Rasul terakhir; salah satu “profesi” utamanya adalah dihina.

Tak ada perdebatan kenapa hanya 63 tahun, sementara pendahulunya, misalnya Adam atau Nuh, ditugasi menjadi pelakon utama antara 900 sd 1300 tahun. Mungkin Allah ambil keputusan begini: Muhammad sebentar aja, tetapi saya bawain buku panduan lengkap, Al-Qur'an, tinggal disampaikan, terserah manusia memakainya atau tidak.

Para pendahulu dikasih ratusan tahun tapi ternyata tidak cukup untuk meneliti dan menemukan jatidiri. Maka yang terakhir ini 63 tahun saja, dengan “buku manual” yang terjaga kemurniannya secara absolut. “Inna nahnu nazzalnadz-dzikro wa inna lahu lahafidhun”, Allah kasih buku bimbingan, dan Ia berjanji menjaganya.

63 tahun dengan pencapaian sejarah yang membuat Michael Hart meletakkannya sebagai tokoh nomer satu yang paling berpengaruh dalam sejarah ini, terlalu revolusioner dan ekstra-fenomenal — sehingga sangat potensial untuk melahirkan rasa cemburu dan kedengkian di seluruh muka bumi. Mungkin karena itu “software” manusia Muhammad juga disiapkan oleh Allah untuk memiliki ekstra-resistensi terhadap berbagai jenis pelecehan yang amat merendahkannya.

Sejak Muhammad mensosialisasikan “tauhid” di komunitas sekitar Ka’bah Mekah, siang malam ia diejek, dihalangi, dirancang untuk dibunuh, atau dilempari batu seperti ketika ia berimigrasi ke Ethiopia.

Tak hanya teologinya yang ditolak dan dianggap anarkis. “Hak paten” Muhammad atas sumber air Zam Zam karena ia adalah cucu penemunya, yakni Mbah Abdul Muthalib: merupakan ancaman terhadap dominasi konglomerat Abu Jahal atas perekonomian Mekah. Selama ini kita terlalu berpikir polos, menyangka bahwa yang diberangus hanya “tauhid”, bahwa yang dihancurkan adalah Islam –- padahal faktor air zamzam, juga tambang minyak, sebenarnya mungkin lebih primer.

Melihat wataknya, soal Agama tak penting-penting amat bagi Abu Jahal. Tapi para anak buahnya terperdaya; mereka pikir “Muhammad” dan “Islam” nya yang menjadi sasaran utama. Sehingga fokus mereka adalah memukuli Muhammad, membuat karikatur untuk memperolok-olokkannya, membikin film yang memperhinakannya, bikin macam-macam games di internet untuk menyebarkan virus kebencian kepada Muhammad.

Beberapa tahun yang lalu di banyak forum Maiyah di berbagai daerah, saya pasang layar untuk menunjukkan gambar-gambar dan video penghinaan itu. Dan saya bertanya kepada semua yang hadir:

“Kira-kira kalau Rasulullah melihat tayangan-tayangan penghinaan ini, akan naik pitam atau tersenyum?”

100% hadirin di semua tempat menjawab: “Tersenyum”.

“Apa yang kira-kira diucapkan oleh beliau?”

Jamaah menjawab:

“Berdoa, ya Allah ampunilah mereka, karena mereka tidak mengerti apa yang mereka lakukan”.

“Lha kita?”, tanya saya lebih lanjut.

“Akan ikut tersenyum dan berdoa seperti itu ataukah mengamuk, demo, membikin tayangan penghinaan balasan, atau gimana?”

Mengamukpun bisa dipahami, tersenyum juga oke. Demo juga wajar, diam dalam kesabaran juga tidak aneh. Yang mungkin perlu disepakati adalah jangan melakukan apapun yang memang dikehendaki oleh mereka yang memasang ranjau melalui penghinaan itu. Jangan menjelma minyak, karena yang mendatangimu adalah api.

Para penghina Nabi Muhammad itu berjasa besar kepada Ummat Islam, karena repot-repot menciptakan momentum, konteks dan nuansa kekhusyukan agar kita semua lebih rajin menyatakan cinta dan kesetiaan kita kepada Allah dan Muhammad.

Bentuk pernyataan cinta itu bisa batiniah saja, bisa dengan pekikan-pekikan dalam demo, bisa counter-informasi, atau apapun. Yang penting tidak perlu “GR” seolah-olah Muhammad butuh pembelaan kita karena beliau kita anggap lemah dan kita yang kuat. Jadi, pembelaan kita atas Muhammad sasaran utamanya adalah integritas kita sendiri di hadapan beliau dan Allah. Apalagi semarah-marah kita terhadap penghinaan itu, masih jauh lebih murka Allah, sebab cinta kita kepada Muhammad tidak ada sebutir debu dibanding cinta Allah kepada kekasih-Nya itu.

Kaum Muslimin juga diam-diam berterima kasih kepada para penghina Muhammad karena kekejaman mereka adalah peluang sangat indah untuk memaafkan mereka, sehingga derajat kita meningkat di mata Allah. Penghinaan adalah rejeki kemuliaan bagi yang dihina.

Ayo, hinalah daku, kau kusayang.

Tahun 2008 kemarin bersama musik Kiai Kanjeng saya pentas di distrik dekat rumah Geerd Wilders, Belanda, orang penting dalam kasus film penghinaan atas Islam yang membuat Theo van Gogh dibunuh oleh pemuda Muslim keturunan Maroko. Sebelum atau sesudah pentas kami berniat bertamu ke rumah beliau, tapi tak jadi karena beliau pergi tak jelas ke mana. Kami menyesal karena gagal menyampaikan ucapan terimakasih atas penghinaannya, demi mengurangi dosa-dosa kami.

https://www.facebook.com/pages/Emha-Ainun-Nadjib/114704315391702?hc_location=timeline 

Mensana Mensini


MENSANA incorporesano, di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Ini filosofi dasar tentang betapa pentingnya berolahraga, merawat kesehatan badan, agar semua onderdilnya berfungsi maksimal.

Hanya saja, banyak orang yang tubuhnya sakit-sakitan tapi jiwanya sehat, akalnya tegak, mentalnya positif, hatinya teguh, sehingga produk moral sosialnya juga menggembirakan orang lain.

Sementara tidak sedikit orang yang tubuhnya sangat sehat, makan minumnya bergizi ultramodern, konsumsi badaniahnya mahal dan bergengsi, namun jiwanya kotor, mentalnya kacau, akalnya licik, hatinya egoistik, suka memeras dan mau enaknya sendiri, sehingga hasil perilakunya juga menyusahkan orang banyak.

Yang kita perlukan sekarang adalah teman yang bisa berbahasa Yunani dan merumuskan mensana incorporesano namun dibalik.

Menjadi badan yang sehat terletak di dalam jiwa yang sehat.

Orang yang sehat jiwanya tahu persis bahwa badan harus disehatkan, tapi orang yang berbadan sehat tidak dijamin sadar atau bersedia untuk menyehatkan jiwanya.

Kalau tidak ada yang tahu apa bahasa Yunaninya, ya kita ciptakan sendiri saja: Mensana Mensini.
https://www.facebook.com/pages/Emha-Ainun-Nadjib/114704315391702 

Sabtu, 19 Oktober 2013

Haji: Peristiwa Agama dan Peristiwa Budaya

Ditulis Oleh: Muhammad Ainun Nadjib


Haji Beneran dan Rasa Haji

Ini adalah tulisan tentang haji dari seorang yang belum pernah naik haji, bahkan belum pernah sekedar mendapat oleh-oleh air zamzam. Oleh karenanya, penulis memohon maaf atas kelemahan mendasar dari tulisan ini.
Taraf saya masih semacam Haji Bawakaraeng. Gunung Bawakaraeng ada di Sulawesi. Pada musim haji, sejumlah orang Islam mendatanginya dan melakukan sejumlah ritus seolah-olah mereka sedang benar-benar menjalankan ibadah haji.
Tentu saja secara ‘syar’i, yuridis formal’, mereka tak bisa dianggap telah berhaji. Tapi sekurang-kurangnya mereka memperoleh kemungkinan ekonomi untuk sungguh-sungguh berangkat ke Tanah Suci yang asli.
Alhamdulillah, Islam punya kecenderungan besar untuk memudahkan pemeluk-pemeluknya. Kalau tak sanggup berdiri dalam menjalankan shalat, boleh duduk. Kalau tak bisa duduk, silahkan berbaring. Begitu juga haji.
Sementara ini ‘pangkat’ saya barulah penggembira, ikut bahagia ada fenomena peribadatan bernama haji. Ikut senang banyak orang berbahagia naik haji. Ikut bergembira dan menginternalisasikan  — secara ‘platonis’ — ide-ide, gagasan, metode, tarikan, modus, serta pengembaraan rohaniah yang sedemikian total mewahidkan tiga dimensi esensial kehidupan manusia: kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Haji adalah — atau kita sebut: semestinya — puncak totalitas penyatuan antara tiga dimensi itu, yang diperjuangkan oleh kehidupan manusia. Haji lebih dari sekedar efek dari kesanggupan ekonomi seseorang untuk berangkat ke Arab Saudi: juga lebih dari sekedar ‘romantisme pengembaraan kultural’. Bukan aksesori keperluan politik, status dan kebanggaan sosial.
Adapun saya, tergolong di antara ratusan juta ummat Islam yang belum atau tidak pernah naik haji, sehingga hanya bisa ‘menabuh beduk’ dari kejauhan: Betapa benar mauatan inisiatif-Mu ya Allah. Betapa baik kandungan anjuran-Mu, ya Allah. Labbaika allahumma labbaik!
Nyayian cinta, lagu-lagu rindu, yang dilantunkan oleh jutaan hamba-Mu di tanah suci pada hari-hari haji, ditampung oleh ribuan malaikat dan diangkut ke langit, diserahkan kepada-Mu dengan deraian air mata syukur. Adapun Engkau abaikan kami-kami yang belum atau tidak sanggup berangkat ke rumah-Mu?
Padahal rasa rindu kami terlebih-lebih dari berlipat-lipat karena jarak ketidakmampuan kami. Padahal kalau saudara-saudara kami di tanah suci-Mu meneriakkan nama-Mu, kami memekikkannya. Di dalam kejauhan jarak ini tangis kami adalah hujan sunyi yang hanya Engkau belaka yang sanggup mendengarkannya. Jadi bolehlah kiranya dari rumah melarat di kampung kami sendiri, kami mendendangkan lagu Labbaika allahumma labbaik! Labbaika allhumma labbaik! Labbaika la syarika laka labbaik!

Haji Dan ‘Tarian’ Sunnatullah

Haji adalah sebuah kemewahan ekonomi, bagi kita yang bertempat tinggal jauh dari Tanah Suci. Tatkala para penempuh haji berpakaian ihram, mereka ‘melompat’ naik ke taraf transendensi budaya: menanggalkan status sosial, kedudukan, tingkat-tingkat jabatan dan profesi. Metode itu membawa manusia kembali ke kefitrian, ke otentisitas dan kesejatian dirinya.
Pada pengalaman berhaji, mungkin seseorang menjadi mengerti bahwa jati diri bukanlah to be pada tataran-tataran sosial-budaya, sebab itu semua hanyalah cara atau jalan menjadi seseorang, sesuatu atau ‘aku’ yang lebih sejati, lebih kualitatif, atau lebih berorientasi ke universalitas nilai ‘Aku primer’ manusia bukan ‘aku pedagang’, ‘aku partai’, ‘aku status sosial’: sebab puncak dari semua jenis ‘aku’ tersebut pada akhirnya adalah aku manusia.
Di dalam Islam, ‘aku manusia’ meningkatkan dirinya menjadi aku ‘Abdullah’ atau ‘aku hamba Allah’ kemudian ‘aku khalifatullah’ atau ‘aku hamba Allah’ kemudian ‘aku khalifatullah’ atau ‘aku wakil Allah’, kemudian meningkat atau lebih menginti lagi.
Ketika mereka berputar mengelilingi Ka’bah, yang mereka lakukan seolah-olah adalah tarian sunnatullah: gerakan pada inti atom atau sel, atau koreografi bintang-bintang, planet dan satelit; yang pada perspektif kesadaran local manusia hal itu menciptakan ikhtilafillaili wannahar, pergantian siang dan malam.

Haji dan Esensialisasi Diri

Dan tatkala para hamba Allah itu bersujud, yang mereka sembah bukanlah Ka’bah, melainkan merupakan simbolisasi ahad dan wahid. Ahad itu satu-Nya Allah, dan wahid itu penyatuan semua kuantitas indidividu manusia dan keummatan manusia, serta semua sistem kualitas nilai dirinya, pada satu mata air, yang menjadi sumber dan sekaligus muara segala sistem eksistensi.
Proses penegakan ‘ahad’ dan penempuhan ‘wahid’ itu disebut tauhid. Proses penyatuan. Menyatukan diri dengan Allah. Proses penyatuan diri dengan Allah itu ditempuh melalui metode transdimensi: status sosial, kedudukan budaya, bahkan pada akhirnya unsur biologis manusia harus ditanggalkan, karena ia bersifat sangat relatif dan temporer.
“Barangsiapa mendambakan kesatuan dengan-Ku, hendaklah ia berbuat baik….”, dalam pergaulan sehari-hari, melalui lembaga, partai, birokrasi dan apapun, meski dalam bentuk yang seolah-olah ‘non-agama’. Artinya, pertemuan dengan Allah tidak dalam keadaan biologis dan budayawi, melainkan ketika kita telah menjadi cahaya rohani, yakni telah menjadi inti perbuatan baik itu sendiri.
Ibadah shalat, puasa dan haji, juga landasan syahadat — kesadaran dan ikrar eksistensi manusia — adalah juga metode pengatmosfiran  diri menuju kesadaran ‘ahad’ dan ‘keberadaan’ ‘wahid’. Namun peristiwa haji adalah kemewahan, adalah puncak dari segala kemungkinan semacam itu.
Dengan itu semua saya membayangkan bahwa menjalankan ibadah haji adalah kesempatan ‘mencicipi’ peristiwa pencintaan langsung dengan Allah, melalui sejumlah tahapan sublimasi, kristalisasi dan universalisasi dan esensialisasi diri.
Bermilyar-milyar kekasih Allah adalah penari-penari dan Allah adalah pusat tarian agung di mana Ia berkata — “Kalian kekasihku, semua kalian kekasihku, mendekatlah, mendekatlah kemari, berkerumunlah di seputarku. Akan kutaburi wajah kalian dengan cahaya sehingga seluruh keberadaan kalian akan bergelimang cahayaku. Dan nanti akan kubukakan wajahku, agar kalian melihat betapa indahnya Aku….”
Dengan demikian mestinya haji adalah produk dari proses kualifikasi diri seeorang muslim yang ditempuh melalui rutinitas intens peribadatan-peribadatan yang lain, seperti shalat, zakat, puasa, dan — tentu saja — pada mulanya ikrar syahadatain.
Syahadat memfokuskan diafragma idealisme hidup. Shalat mencahayai kejernihan. Obyektivitas akal, keseimbangan mental, ketulusan hati dan ketenteraman jiwa. Zakat melatih kesadaran bahwa “susu kambing harus diperah untuk anak-anaknya atau makhluk lain”, karena dalam harta yang kita miliki terdapat milik orang lain. Puasa membuat manusia jadi pendekar kehidupan. Dan haji adalah madu dari semuanya.
Madu bukan makanan bukan minuman: di antara keduanya. Haji pun adalah titik sublim dari seluruh proses peribadatan dan tradisi baik manusia. Maka apakah haji seseorang mabrur atau tidak, jawaban pastinya ada di tangan Allah, karena dia yang punya otoritas tunggal untuk menerima atau menolak.
Tapi gejala kemabruran haji seseorang, bayangannya, pantulannya, barangkali bisa dijumpai pada output sosial seorang haji. Pertanyaan itu sederhana: apakah sesudah haji, ia adalah madu bagi tetangga-tetangganya, bagi orang lain, bagi masyarakat, bangsa dan negara?
‘Menjadi madu’ itu punya kemanfaatan sosial, produktif dan kreatif bagi kemaslahatan umum. Dalam hal ini saya tidak bersedia ‘ngrasani’ tentang kualitas madu haji-haji kita. Kaum haji adalah tingkat manusia yang semestinya paling pandai bercermin diri.

Haji dan Kesusahan

Tetapi dengan perspektif itu kita masing-masing bisa kembali mengevaluasi. Misalnya seberapa jauh atau seberapa dalam pengalaman haji seorang merupakan peristiwa agama. Dan seberapa jauh ia ‘hanya’ merupakan peristiwa sosial.
Kalau seorang ‘gugup’ menaruh gelar haji di depan namanya, ia semata-mata kasus sosial, bukan kasus agama. Apalagi kalau berhaji diinstrumentalisasikan untuk kepentingan politik pribadi, untuk aksesoris kultural, atau untuk menambah ‘peci’ reputasi.
Kita yang naik haji dengan fasilitas mewah, tentu identitas dan ragam pengalaman batin kita akan kalah dengan dibanding nenek moyang kita yang berhaji berbulan-bulan dengan kapal. ‘Penderitaan’ dalam perjalanan haji secara psikologis bias merupakan ‘asset’ dari kualitas penghayatan ibadah haji, meskipun agama tidak menganjurkan agar Anda hidup untuk mencari penderitaan.
Tetapi saya tidak tahu apakah kalau penderitaan para jamaah haji itu ‘disengaja’ oleh berbagai keputusan birokrasi resmi perjalanan haji — dari standar harganya yang makin tidak meringankan hingga jenis-jenis korupsi kecil-kecilan yang besar yang lain — akan membuat para birokrat kita memperoleh pahala. Hanya karena tindakan mereka bisa memungkinkan intensifikasi penghayatan kehajian para jamaah.
Tetapi saya memang pernah mendengar isi pidato birokrat haji: “Kalau saudara-saudara mengalami kesusahan-kesusahan selama proses akan naik haji, ambillah hikmahnya, karena di Tanah Suci nanti akan ada kesulitan yang lebih besar dan serius….”

Haji dan Kiai

Kadar peristiwa haji sebagai pengalaman agama dan pengalaman sosial biasa, mungkin bisa kita cari indikatornya juga dari makna sosiologi haji dengan kiai.
Ada ratusan ribu haji dan kita bisa ‘melupakannya’, sementara ada tidak banyak kiai namun kita tak bisa melupakannya. Secara kultural kiai lebih ‘berwibawa’ dan lebih menjanjikan kualitas hidup dibanding haji. Padahal haji adalah produk agama, sementara kiai adalah produk masyarakat.
Kalau seseorang disebut haji, itu hanya menginformasikan bahwa ia pernah melakukan ibadah haji ke Tanah Suci. Tapi kalau seseorang disebut kiai, ada berbagai dimensi yang dikandungnya: kesalehan, kepandaian, kealiman, kepribadian, dan mungkin juga kepemimpinan atau kapasitas-kapasitas fungsi dan reputasi sosial tertentu, yang mungkin sama sekali tak terasosiasikan ketika seseorang disebut haji.
Kenapa secara sosiologis haji ‘kalah wibawa’ dibanding kiai? Kenapa syarat dan konvensi keulamaan seseorang lebih diwakili idiom kiai dibanding haji? Kalau disebut H. Bur, tak begitu terdengar di telinga. Tapi kalau ditambah menjadi KH. Bur, baru orang mendongak. Kenapa?
Mungkin karena pada umumnya pengalaman haji berposisi diskontinyu dan mungkin irrelevan dengan tahapan-tahapan peningkatan kualitas kepribadian seseorang melalui proses Islamisasi diri dalam kehidupan nyata. Mungkin
- See more at: http://kenduricinta.com/v3/?p=2811#sthash.XWtBiAsi.dpuf

Sabtu, 12 Oktober 2013

First malam

KOMPAS.com Bagi pasangan yang baru saja menikah, malam pertama menjadi momen paling mendebarkan, sekaligus paling dinanti. Tak heran jika akhirnya, malam pertama menjadi ritual dengan sensasi berjuta rasa. Mengapa demikian?

Menurut Helen Fisher, Ph.D, antropolog di Reuter University dan penulis The First Sex, malam pertama adalah puncak dari ritual pernikahan, alhasil kebanyakan perempuan menilainya seperti sistem reward dalam otaknya. Hal ini terjadi karena secara emosional perempuan sedang merasa benar-benar bahagia. Sehingga tubuh memproduksi hormon yang melahirkan rasa bahagia,dopamine dan epinepherin dalam jumlah besar.

Nah, agar Anda memperoleh pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan, kuncinya ada pada suami, jangan sampai ia menyepelekan proses bercinta di malam pertama. Karena, suami harus berusaha menghadirkan suasana yang romantis dan perasaan yang nyaman pada Anda.

Lalu bagaimana sih menciptakan pengalaman bercinta di malam pertama yang sensasional? Seperti yang dikutip dari laman Your Tango, ada dua hal yang menentukan kebahagiaan seorang perempuan di malam pertama,foreplay dan posisi bercinta yang tepat sasaran.

Dikarenakan malam pertama adalah momen perdana perempuan berhubungan intim, maka suami dianjurkan untuk memperlama sesi foreplay. Dengan durasi pemanasan yang intens akan membakar gairah perempuan lebih dahsyat, sehingga produksi cairan padaMiss Cherry pun terstimulasi dengan baik. Saling menyentuh dengan berpelukan dan berciuman, akan memancing sensasi untuk melanjutkannya ke peraduan bersama. 

Setelah prosesi foreplay dilalui dengan sukses, saatnya beranjak ke tahap berikut yang paling ditunggu-tunggu, yaitu menu utama. Pada tahap ini Anda jangan terlalu gelisah dan khawatir, Fisher merekomendasikan posisi woman on top. Karena, posisi ini bisa mengontrol kedalaman penetrasi suami saat sedang bergerilya. Selain itu, posisi ini pun memungkinkan perempuan mengendalikan dan mengatur ritme bercinta.

Usahakanlah untuk rileks, jangan panik, dan terlalu banyak berpikir. Ingat saja, pasangan mencintai Anda apa adanya, sudah pasti ia akan memberikan kenyamanan dan kebahagiaan pada Anda. Rasa takut justru akan membuat Anda sulit menikmati malam pertama, akhirnya gairah pun jadi tersendat. Masih menurut Fisher, sebenarnya merasa gelisah di malam pertama adalah sesuatu yang wajar. Dan ini, sudah menjadi tugas suami untuk menenangkan Anda, agar tercipta kebahagiaan yang mutual.

Keunggulan iOS 7

CALIFORNIA - Sistem operasi Apple, iOS 7, yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu menghadirkan fitur-fitur baru dan cukup mengesankan. Namun tak banyak orang yang mengetahui fitur-fitur canggih tersembunyi pada iOS 7.

Berikut Okezone sajikan 5 rangkuman fitur baru yang tersembunyi di iOS 7, sebagaimana dilansir dari Mashable, Jumat (4/10/2013).

1. Apple Maps

Pada sistem operasi Apple terdahulu, kadang kala cahaya aplikasi Apple Maps terlalu terang jika digunakan saat malam yang minim cahaya. Banyak pengguna yang mengeluhkan ini dapat menyakiti mata. Kini Apple Maps bisa mengatur pencahayaannya sendiri ketika digunakan pada siang atau malam hari.

2. Menutup banyak aplikasi sekaligus
Di iOS 7, Anda bisa menutup lebih dari satu aplikasi sekaligus. Caranya klik dua kali tombol home untuk membuka pilihan webpages dan aplikasi yang tengah dijalankan. Kemudian tinggal menggeser jumlah aplikasi yang Anda ingin hapus dengan jari-jari Anda ke atas.

3. Pengaturan Siri
Pada versi iOS terdahulu, Anda dapat mengatur asisten pribadi berbasis suara di ponsel iPhone, Siri, untuk menjadi alarm. Dan kini di iOS 7 Anda juga dapat melakukan pengaturan untuk menyalakan atau mematikan Wi-Fi. Cukup katakan 'Open Settings', maka seri akan membuka tampilan pengaturan. Dan katakan 'Turn Off Wi-Fi', maka Siri akan mematikan Wi-Fi iPhone Anda.

4. Blokir panggilan
Di iOS 7 Anda bisa memblokir panggilan dari orang-orang yang mengganggu. Caranya cukup sederhana, klik Settings > Phone > Blocked untuk memblokir nomor telepon yang Anda inginkan.

5. Apps Near Me
iOS 7 juga dapat mendeteksi aplikasi apa saja yang digunakan oleh orang-orang di sekitar Anda. Melalui fitur Apps Near Me, Anda bisa mengunduh aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh orang-orang di sekitar Anda.

Selasa, 08 Oktober 2013

Biologis

Setiap perempuan, bisa menandai masa suburnya dengan mencermati sinyal-sinyal yang dikeluarkan oleh tubuhnya sendiri. Ada beberapa cara untuk itu. Namun, ada juga cara memperkirakan masa subur berdasarkan perhitungan siklus haid. Mana yang terbaik? Semuanya tentu bergantung pada kebutuhan, kebiasaan, dan kemampuan masing-masing individu. Jadi silakan pilih yang sesuai dengan pribadi Anda masing-masing.

1. Siklus menstruasi.

Masa subur kebanyakan dihitung berdasarkan siklus menstruasi. Selama siklusnya teratur, penghitungannya mudah, kok. Panjang siklus menstruasi yang normal bervariasi dari 21 sampai 35 hari. Sebagian perempuan memiliki siklus haid yang teratur atau jumlah hari dalam siklusnya sama dari waktu ke waktu. Sementara lainnya bervariasi, maju atau mundur beberapa hari, sehingga tidak disarankan untuk memakai cara ini dalam memperkirakan masa suburnya.

Nah, yang perlu dicermati, siklus menstruasi bukan berpedoman pada tanggal. Banyak yang beranggapan, bila menstruasinya jatuh pada tanggal 5, maka bulan berikutnya pun akan jatuh pada tanggal yang sama. Padahal yang dinamakan siklus menstruasi yang teratur bukanlah ketepatan tanggal pada kalender, melainkan ketepatan pada periode siklus. Kalau siklusnya 21 hari, maka jarak menuju hari pertama haid berikutnya pun harus 21 hari. 

Untuk lebih memudahkan pemahaman, pada tulisan ini akan digunakan siklus 28 hari. Normalnya, satu sel telur dilepaskan oleh indung telur pada hari ke-14 sebelum hari pertama menstruasi yang akan datang. Jadi bila siklusnya 28 hari maka masa suburnya akan jatuh pada hari ke-14 setelah hari pertama haid terakhir (28 - 14). Tapi bila siklusnya 21 hari maka masa suburnya akan jatuh pada hari ke-7 setelah hari pertama haid terakhir (21 - 14).

Contoh, Myra memiliki siklus haid 28 hari. Hari pertama haid terakhirnya jatuh pada 29 Januari. Berdasarkan siklus 28 harinya, tanggal menstruasi berikut diperkirakan jatuh pada 26 Februari. Dengan begitu masa suburnya terjadi pada 12 Februari (26 - 14 = 12). Berhubung sperma mampu bertahan 2 sampai 3 hari dalam tubuh perempuan, sedangkan sel telur dapat bertahan 1 hari, maka hubungan seksual yang dilakukan pada rentang waktu 2 hari sebelum masa subur (jadi pada contoh di atas adalah 24 Februari) sampai dengan 1 hari setelah masa subur (27 Februari) memungkinkan untuk menghasilkan pembuahan. 

Bagaimana jika Myra memiliki siklus haid 21 hari? Berdasarkan siklus itu, jika hari pertama haid terakhirnya jatuh pada 29 Januari, maka haid berikutnya terjadi pada 19 Februari. Kapan masa suburnya? 19 - 14 = 5 atau 5 Februari. Kapan hubungan seksual sebaiknya dilakukan kalau ingin mendapatkan kehamilan? Yaitu dalam periode sejak 2 hari sebelum tanggal 5 Februari hingga 1 hari setelahnya.

2. Elastisitas Lendir

Lendir yang keluar dari mulut rahim dapat menjadi indikator masa subur. Caranya, raba vagina dengan ujung telunjuk dan ibu jari (pastikan jari-jemari bersih untuk mencegah terjadinya infeksi). Lalu ambil lendir yang ada di sana. Pada saat subur, dari vagina akan keluar cairan bening seperti putih telur sehingga terkesan basah. Cek elastisitas lendir dengan menjauhkan telunjuk dari ibu jari. Jika lendir tidak putus atau elastis, berarti saat itu sedang terjadi masa subur. Volume lendir yang lebih banyak dan kekentalannya yang berbeda sebetulnya dapat juga dirasakan. Singkat kata, pada masa subur vagina biasanya terasa lebih basah.

3. Suhu Basal Tubuh

Peningkatan suhu menunjukkan adanya ovulasi. Peningkatan suhu ini menetap selama 3 hari. Peningkatannya berkisar di angka 0,2 - 0,5 Celcius. Suhu itu disebut sebagai suhu basal tubuh, yaitu suhu tubuh dalam kondisi istirahat penuh. Peningkatan suhu tubuh terjadi karena produksi hormon progesteron yang muncul segera setelah ovulasi. Pemeriksaan meliputi pengukuran suhu tubuh setiap pagi pada waktu bangun tidur, dan dicatat pada suatu grafik khusus (bisa didapatkan dari dokter). Pengukuran biasanya dilakukan selama 3 bulan. Cara mengukur sendiri suhu basal tubuh:

1. Suhu diukur segera setelah bangun tidur sebelum bangkit dari tempat tidur dan melakukan aktivitas lainnya serta dilakukan lebih kurang pada waktu yang sama.

2. Letakkan ujung perak termometer di bawah lidah dengan bibir tertutup selama lebih kurang 5 menit. Jangan bangun dari tempat tidur hingga selesai pengukuran.

3. Termometer sebaiknya dibersihkan dengan kapas dan air dingin.

4. Grafik baru dimulai pada hari pertama menstruasi. Jika menstruasi mulai pada siang hari, hasil pengukuran pada pagi harinya dipindahkan pada grafik yang baru.

5. Segala sesuatu yang tidak biasa seperti demam, tidur larut, kondisi sedang stres sebaiknya dicatat.