Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 21 Februari 2014

Harga iOS vs android

Android dan iOS bagai dua dunia yang berbeda. Walau keduanya memiliki beberapa palikasi yang serupa, namun Android memiliki ekosistem yang terbuka, sementara iOS tertutup.

Dengan ekosistem yang terbuka tersebut, banyak vendor yang memproduksi smartphone Android dengan beragam versi dan spesifikasi. Beragam spesifikasi yang dimiliki smartphone juga menentukan harga jualnya di pasar.

Smartphone Android versi low end bisa dijual dengan harga murah, sekitar Rp 1 juta, sementara yang premium dengan spesifikasi tinggi, bisa mencapai harga Rp 6 juta. Sementara harga iPhone tergolong stabil, berkisar antara Rp 5-6 juta.

Namun, jika dirata-rata, ternyata harga smartphone Android yang ada saat ini, hanya setengah dari harga iPhone. Selain itu, perbedaan harga antara keduanya dari tahun ke tahun semakin bertambah lebar.

Temuan tersebut diungkap oleh lembaga riset Statistica yang membandingkan harga rata-rata perangkat Android dan iOS di seluruh dunia, yang masih beredar.

Dikutip dari Phone Arena(14/2/2014), harga jual rata-rata perangkat Android telah menurun dalam beberapa tahun belakangan. Di tahun 2013 lalu, rata-rata smartphone Android dijual dengan harga 276 dollar AS, sementara iPhone 650 dollar AS (tanpa kontrak/subsidi operator).

Jika dirunut ke belakang, pada tahun 2010, harga rata-rata smartphone Android saat itu masih tergolong tinggi, yaitu sekitar 441 dollar AS. Sementara pada tahun berikutnya, trennya cenderung menurun menjadi 380 dollar AS.

Semakin turunnya harga jual perangkat Android tersebut menjadi faktor utama mengapa sistem operasi ini sangat populer, dan menguasai pangsa pasar smartphone.

Sementara harga smartphone Apple, iPhone memang kian menurun, namun tidak terlalu drastis. Pada tahun 2011 lalu harga rata-rata iPhone di duna adalah 710 dollar AS, sementara di tahun 2012 menjadi 686 dollar AS, dan 2013 menjadi 650 dollar AS.

Dengan perbedaan harga yang semakin jauh tersebut, Android memang berhasil menjual perangkat lebih banyak. Namun, Apple dengan iOS nya juga mendapatkan keuntungan yang besar.


Selasa, 18 Februari 2014

80% anak Indonesia kecanduan internet

Internet kini tidak lagi menjadi konsumsi orang dewasa, tapi anak-anak dan remaja pun keranjingan. Menurut penelitian yang dilakukan UNICEF, Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo), dan Hardvard University bahwa 80 persen anak-anak dan remaja di Indonesia telah menggunakan internet.Penelitian ini dilakukan dari 2011-2012, dengan melibatkan 400 anak-anak dan remaja daerah perkotaan dan perdesaan di 11 provinsi, sebagai sampel representatif dari 43,5 juta populasi. Penelitian berjudul 'Digital Citizenship Safety among Children and Adolescents in Indonesia' ini meliputi kelompok usia 10-19 tahun.
Hampir seluruh responden di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta, dan Banten adalah pengguna internet. Sedangkan di Maluku Utara dan Papua Barat kurang dari sepertiga. 

Sekira 80 persen responden menggunakan internet untuk mencari data dan informasi, khususnya untuk tugas-tugas sekolah, dan 70 persen untuk bertemu dengan teman melalui media sosial.

Selain itu, 69 persen anak-anak masih menggunakan komputer atau 34 persen menggunakan laptop untuk mengakses internet. Sedangkan ponsel dan smartphone hanya memainkan peran sebesar 52 persen.

Hampir sembilan dari sepuluh responden atau 89 persen berkomunukasi secara online dengan teman-teman dan 56 persen untuk berinteraksi dengan keluarga mereka.

Ancaman Mengintai
Kendati penggunaan internet semakin meluas, tapi tetap ada bahaya yang mengancam mereka. Diketahui, 24 persen responden berhubungan dengan orang yang tidak dikenal, 25 persen memberitahu alamat dan nomor telefon. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran tentang potensi resiko di kalangan pengguna internet muda Indonesia.

Hal yang dikhawatirkan adalah anak-anak yang menjadi korban cyberbullying. Hanya 42 persen responden menyadari resiko ditindas secara online dan 13 persen telah menjadi korban selama tiga bulan sebelumnya.

Lebih dari separuh atau 52 persen responden memgatakan bahwa mereka menemukan konten pornografi melalui iklan atau situs yang tidak mencurigakan. 14 persen mengakui telah mengakses situs porno secara sukarela.

"Pengguna harus sadar dengan resiko di internet. Peran orangtua juga diperlukan untuk mencegah hal-hal negatif seperti cyberbullying dan penyebaran pornografi," tutur Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring dalam acara Seminar Sehari Internasional Penggunaan Media Digital di Kalangan Anak dan Remaja di Indonesia, di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Tifatul menegaskan bahwa mencegah hal-hal negatif saat mengakses internet, seperti memblokir situs-situr pornografi, tidak bisa jika hanya mengandalkaan peran pemerintah. Tapi juga kerjasama berbagai pihak, termasuk lingkungan pengguna internet sendiri, seperti keluarga.

"Kita tidak berhak melarang penggunaan internet, karena juga ada dampak positifnya seperti bisa mempermudah pekerjaan dan mengakses banyak informasi. Tapi tetap harus ada pengawasan agar tidak merugikan, yang bisa dimulai dari diri sendiri," ungkapnya.

Tips aman dengan windows xp

Detik-detik "kematian" Windows XP semakin mendekat. Pada 8 April nanti, Microsoft akan mencabut dukungan teknis terhadap sistem operasi ini. Tak ada lagi update software dan patch untuk menambal celah keamanan. Ancaman serangan cyber pun mengintai.

Meski demikian, Symantec mengatakan bahwa pemilik komputer dengan sistem operasi uzur itu sebenarnya tak perlu khawatir. Mengapa? Rupanya Symantec memiliki lini produk yang masih bisa dipakai untuk melindungi PC Windows XP.

"Namanya, Symantec Critical System Protection,"ujar wakil presiden wilayah Asia Tenggara Symantec, Eric Hoh, dalam sebuah konferensi pers acara Symantec Symposium 2014 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Hoh menjelaskan bahwa Symantec Critical System Protection bisa dipakai untuk meningkatkan keamanan sistem oleh pengguna Windows XP yang oleh karena suatu sebab belum bisa beralih dari OS tersebut.

"Sebagian orang memang masih belum melakukan upgrade. Kita cenderung tak mau mengubah sesuatu yang masih berjalan dengan baik. Di samping itu, ongkos untuk melakukan upgradebisa sangat besar," lanjut Hoh lagi.

Bagaimana dengan keamanannya? Hoh sesumbar bahwa hacker kelas dunia pun tak mampu membobol komputer yang dilindungi oleh produk buatan perusahaannya itu.

Dia menuturkan bahwa Symantec pernah menggelar tantangan di konferensi hacker internasional Black Hat. Semua orang dipersilakan meretas sistem Windows yang tak ditambal patchapapun, tapi berada di bawah "payung" Critical System Protection. "Hasilnya, tak ada seorangpun yang berhasil," imbuh Hoh.

Begitu amannya Critical System Protection, Hoh menjelaskan bahwa bank-bank di Singapura mengandalkan produk ini sebagai sarana pertahanan melawan ancaman cyber. 

Kendati demikian, Hoh tak menyebutkan berapa lama persisnya Critical System Protection untuk platform Windows XP akan didukung oleh Symantec. "Kami belum mengumumkan soal itu, tapi biasanya siklus produk ini lamanya lima tahun," pungkasnya.

Senin, 17 Februari 2014

Rahasia android dan Samsung

Bicara Android tentu tak luput dari nama Samsung. Sistem operasi open source ini berhasil mengantarkan pabrikan asal Korea Selatan tersebut meraih sukses luar biasa di industrigadget mobile, dan hingga kini menjadi pemain paling dominan di ranah itu.

Meski sekarang Samsung "meminjam" Android dari Google, mungkin tak banyak yang tahu bahwa perusahaan dari Negeri Ginseng tersebut pernah nyaris mendahului Google menjadi pemilik Android.

Itulah yang dikisahkan oleh "Bapak Android" Andy Rubin dalam buku berjudul Dogfight: How Apple and Google Went to War and Started a Revolution, yang dikutip oleh Phone Arena.

Cerita bermula pada 2003 silam, saat Rubin mendirikan Android Inc. Setahun setelahnya, perusahaan rintisan yang berusaha mengembangkan sistem operasi mobilesetelah sebelumnya bermaksud membuat OS untuk kamera digitaltersebut mulai kehabisan uang dan sumber dana.

Rubin pun memutar otak. Berbekal sistem operasi Android yang masih sangat belia, dia dan seluruh tim Android Inc yang ketika itu berjumlah delapan orang terbang ke Seoul, Korea Selatan. Mereka hendak menawarkan Android pada Samsung, yang pada 2005 sudah menjadi salah satu pabrikan ponsel terbesar di dunia.

Rubin mempresentasikan Android habis-habisan di hadapan 20 eksekutif dari Samsung. Namun, alih-alih mendengarkan dengan antusias, mereka malah diam dalam keheningan. Kemudian, Rubin mendapat jawaban.

"Mereka pada dasarnya berkata, 'Siapa yang bakal menantang dunia dan membuat ini (Android)? Kamu dan enam orang lainnya? Apa kamu gila?'," tutur Rubin. "Mereka menertawakan kami. Ini terjadi hanya dua minggu sebelum Google mengakuisisi kami."

Memang, pada awal 2005, pendiri Google Larry Page bertemu dengan Andy Rubin. Setelah mendengar penjelasan Rubin soal ide di balik Android, Page tidak hanya memberi bantuan dana, tetapi juga memboyong Android Inc sepenuhnya ke bawah sayap Google. 

Google saat itu memang sedang mencari cara untuk mengubah industri mobile. Duo pendiri, Larry Page dan Sergey Brin, khawatir Microsoft bakal lebih cepat dari mereka, tetapi Rubin datang pada saat yang tepat.

Google membeli Android senilai 50 juta dollar AS disertai sejumlah insentif. Pada pertengahan 2005, seluruh tim kecil Android Inc telah hijrah ke markas Google di Mountain View. Beberapa tahun setelahnya, sistem operasi Android muncul ke permukaan dan menguasai dunia.

Sabtu, 08 Februari 2014

Perulaku terhadap smartphone

Smartphone pada masa kini sudah menempel dengan penggunanya. Setiap aktivitas keseharian juga makin banyak melibatkan smartphone, seperti messaging, cek e-mail, berita, cuaca, lalu lintas, dan sebagainya.

Dengan intensitas penggunaan yang tinggi, pernahkah kita berpikir telah menggunakansmartphone dengan cara yang aman? Baik menghadapi ancaman dari bahaya di dunia nyata maupun maya.

Sebuah firma asuransi, Protect Your Bubble, seperti dikutip dariPhone Arena (Minggu, 2/2/2014), merilis daftar 10 kegiatan yang melibatkan smartphone yang berisiko bagi penggunanya. Apa saja kegiatan tersebut?

1. Tidak menggunakan "password"
Riset yang dilakukan Protect Your Bubble menunjukkan bahwa 62 persen pengguna smartphonetidak memproteksi perangkatnya dengan password. Bahkan, 33 persen pengguna smartphonerentan terhadap pencurian data.

2. "Auto sign-in"
Kesalahan kedua yang berisiko adalah dengan mengaktifkan fitursign-in secara otomatis terhadap akun-akun penting, seperti perbankan. Selain itu, menyimpanpassword dalam smartphone juga banyak dilakukan pengguna, sekitar 32 persen.

3. Foto "syuuur"
Sebanyak 20 persen pengguna usia remaja ternyata mengirim foto mereka yang tanpa busana melalui pesan messaging atau mengunggahnya ke internet. Adapun 17 persen dari penerima foto syur tersebut biasanya meneruskan foto yang diterimanya ke orang lain.

4. "E-mail" jebakan
Pencurian data juga bisa terjadi jika seseorang mengeklik tautanlink yang disertakan dalam e-mail, tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu. Penipuan ini terjadi sebesar 4 persen. Sementara di luar sana terdapat 156 juta e-mail phising yang dikirim tiap harinya.

5. "Posting" foto saat liburan
Dari riset yang dilakukan oleh Protect Your Bubble, 75 persen pencuri yang tertangkap mengaku bahwa pencuri lain memanfaatkan media sosial untuk mengincar targetnya.

6. "Posting" foto dengan fitur "geotagging" aktif
Kebanyakan pengguna tidak mematikan fitur geolocation ataugeotagging saat mengunggah foto ke internet. Saat ini terdapat sekitar 500 juta foto yang diunggah ke media sosial tiap harinya.

7. Membagi data pribadi dengan penipu
Pencurian data juga dilakukan dengan cara penipu yang menelepon dengan mengatasnamakan dari pihak tertentu, seperti bank. Penipuan dengan modus seperti ini terjadi sebanyak 27 persen menurut data Protect Your Bubble.

8. Tidak memasang "casing"
Sekitar 25 persen pengguna tidak menggunakan casing untuksmartphone mereka. Casingberguna untuk melindungismartphone dari benturan, goresan, atau terhadap cuaca.

9. Terhubung dengan jaringan yang rawan
Berdasarkan hasil survei, sekitar 52 persen pengguna smartphoneterhubung dengan jaringan WiFi yang terbuka, atau tidak aman. Hal ini meningkatkan risiko pencurian data.

10. Tidak menggunakan asuransi
Protect Your Bubble mengungkap bahwa sekitar 60 persen pemiliksmartphone tidak mengasuransikan perangkat mereka. Di luar negeri, asuransismartphone biasanya ditawarkan saat pengguna melakukan pembelian.


Senin, 03 Februari 2014

Kemungkinan bila korut runtuh

RAND Corporation menyebut bahwa keruntuhan yang akan menimpa Korea Utara tinggal menunggu waktu. Setelah itu, akan muncul kemungkinan-kemungkinan lain yang tak kalah buruk dengan yang terjadi saat ini.

Kejadian-kejadia yang belakangan ini terjadi memberi sinyalamen bahwa negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un untuk tengah menghadapi ancaman. Risiko keruntuhan itu bahkan sudah terlihat sejak 2011 saat pertama kaki Jong-un mengambil alih tampuk kekuasaan.

Dr Bruce W. Bennet, spesialis pertahanan Korea Utara RAND menyebut, tindakan-tindakan gegabah yang diambil oleh Jong-un akan memicu masyarakat untuk menjadikannya target pembunuhan, atau kudeta oleh sekelompok militer yang tidak suka.

Jika memang seperti itu keadaannya nanti, seperti yang ditulis oleh Business Insider, Bruce memprediksi tujuh kemungkinan yang bakal muncul pasca lengsernya rezim Jong-un.

  1. Persaingan antar faksi militer Korut akan menyebabkan warlordisme.

Saat rezim Korut runtuh, kekhawatiran lain yang bakal muncul adalah pemimpin-pemimpin skunder Korut akan saling menguatkan diri dan membentuk faksi-faksi yang memunculkan warlordisme gaya baru.

  1.  Penimbunan pangan dan situasi pangan yang lebih buruk.

Keruntuhan secara tiba-tiba akan menyebabkan ekonomi cepat ambruk. Jika ini terjadi, elit Korut bisa saja melalukan penimbunan pangan besar-besaran untuk menumpuk kekayaan. Kelaparan akan muncul lebih parah.

  1. Akan muncul rezim tiran militer baru.

Tidak ada yang tidak ingin memegang tampuk tertinggi kepemimpinan jika Jong-un tiba-tiba lengser. Siapa pun pengganti, kemungkinan untuk menjadi tiran baru akan ada.

  1. Dorongan reunifikasi Korsel akan memunculkan kejahatan yang lebih terorganiser.

Mungkin Korsel adalah pihak yang paling senang dengan keruntuhan Korut dan rencana reunifikasi mereka seolah sudah di depan mata. Tapi nanti dulu, ada kemungkinan pemberontakan-pemberontakan terorganisir yang bakal muncul untuk melawan mereka yang pro integrasi.

  1. Ilmuan nuklir bisa berafiliasi dengan kelompok teroris.

Tidak seperti Irak, Korut benar-benar punya reaktor nuklir. Jika tidak segera diikat, senjata-senjata ini bisa jadi dimiliki oleh sekelompok teroris.

  1. Konflik Cina dengan Korsel dan AS semakin memanas.

Cina sudah merencanakan zona penyangga 50-100 km di utara Korut. Kondisi ini dianggap akan semakin memperparah konflik antara Cina dengan Korsel dan AS.

  1. Pencacahan Korut menjadi beberapa bagian seperti kasus Jerman pasca PD II.

Jika kesepakatan tidak tercapai, Cina dan Korsel bisa mengoyak-oyak wilayah Korut sesuka mereka. Ya, seperti kasus Jerman pasca PD II.

Tapi ini hanyalah sebuah prediksi, yang bisa benar, bisa juga salah.