Usia mungkin memang hanya sebatas angka. Namun, banyak yang beranggapan masa muda adalah masa bahagia. Ketika beranjak tua, dengan kerut dan keriput yang menghiasi wajah, kebahagiaan kita pasti berkurang.
"Bisa jadi karena perubahan lingkungan sekitar dan psikologi dalam diri masing-masing, terutama akan cara pandang mereka terhadap dunia, sehingga membuat mereka lebih berbahagia," ujarnya.
Survei via telepon ini melibatkan partisipan yang berusia dari 18 - 85 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang di usia 18 tahun merasa penuh vitalitas, lalu menurun sampai usia 50 tahun. Makin bertambah usia, mereka merasa makin bahagia. Di usia 85 tahun, mereka nyaman dengan diri mereka sendiri.
Hasil survei yang sama juga pernah dilakukan oleh University of Warwick, Inggris. Peneliti menemukan tingkat kebahagiaan seseorang bisa digambarkan dalam kurva berbentuk U, dengan titik terendah di usia 45 tahun, lalu meningkat lagi setelahnya.
Tetapi apa sebenarnya yang membuat orang-orang ini bahagia?
Ada tujuh penyebabnya, yakni mereka makin menghargai lebih dalam arti hidup dan kehidupan, merasa cukup dan berkecukupan, kemampuan yang besar untuk memahami persoalan dan mengatasinya, makin sedikit ekspektasi untuk hal-hal besar, mampu menjalani apa yang ada saat ini tanpa khawatir akan masa depan, bijak bahwa tidak mungkin menyenangkan semua pihak, serta melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif.
Bagaimana dengan Anda, sudah menemukan kebahagiaan? Mungkin bisa mencoba menerapkan tujuh hal di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar